Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil Janjikan Penghargaan jika "Underpass" Dewi Sartika Rampung Sebelum Akhir 2022

Kompas.com - 14/02/2022, 14:34 WIB
M Chaerul Halim,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil membuka pembangunan simpang tidak sebidang atau underpass Jalan Dewi Sartika, Depok, Senin (14/2/2022).

Proyek underpass ini ditargetkan selesai pada akhir 2022.

Namun, pria yang akrab disapa Emil ini mengatakan, akan lebih baik jika pembangunan proyek underpass dapat diselesaikan lebih cepat.

Baca juga: Ridwan Kamil Hadiri Peletakan Batu Pertama Proyek Underpass Jalan Dewi Sartika, Jalan Ditutup Sementara

"Kalau bisa lebih cepat pengerjaan proyek underpass, lebih bagus supaya orang enggak perlu menunggu akhir tahun 2022," kata Emil dalam sambutannya secara simbolis saat menghadiri acara groundbreaking underpass Jalan Dewi Sartika, Depok, Senin (14/2/2022).

Dengan demikian, Emil akan mengapresiasi jika underpass dapat digunakan sebelum akhir tahun. Bahkan, ia juga menyarankan pembangunan dilakukan dengan dua shift pengerjaan agar lebih cepat selesai.

"Kalau bisa dua sif siang malam, jangan pakai cara normal kami lebih apresiasi lagi, sehingga bisa dimanfaatkan tidak perlu menunggu akhir tahun," ujar Emil.

"Kalau memang bisa kan di bulan September misalkan, saya kasih bintang sertifikat. Saya tantang. Mudah-mudahan bisa," lanjut dia.

Baca juga: Truk Tabrak Atap Underpass Tanah Abang, Boks Kontainer Rusak

Pada kesempatan sama, Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat Bambang Tirtoyuliono mengatakan, underpass Jalan Dewi Sartika memiliki panjang jalur 970 meter dengan underpass sepanjang 470 meter.

Biayanya berasal Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) kota Depok yang mencapai ratusan miliar rupiah untuk pembebasan lahan.

"Dengan biaya yang kita siapkan sebesar Rp 279,6 miliar. Di mana untuk biaya pembebasan lahan lebih kurang sebanyak atau seluas 8.865 meter persegi dan menelan biaya Rp 189 miliar yang dibiayai dari APBD Kota Depok," ujar Bambang.

Ia berharap pembangunan underpass Jalan Dewi Sartika dapat mengurai kemacetan setiap hari.

"Mengurai antrean yang disebabkan perlintasan kereta api dan memberikan keselamatan tentunya untuk para pengguna jalan sehingga dapat meningkatkan konektivitas pertumbuhan ekonomi di Kota Depok," harap Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com