Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Bendungan untuk Tangani Banjir Jakarta Rampung Pertengahan Tahun

Kompas.com - 16/02/2022, 14:16 WIB
Ihsanuddin

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua bendungan kering atau dry dam yang dibangun sejak 2017 untuk mengendalikan banjir Jakarta ditargetkan selesai pada pertengahan 2022.

Waktu pengerjaan proyek yang diharapkan mereduksi banjir Jakarta itu molor sekitar dua tahun dari target awal. 

Dua bendungan kering yang bakal berfungsi mereduksi banjir Jakarta di Sungai Ciliwung itu adalah Bendungan Ciawi dan Sukamahi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Baca juga: Survei Populi Center: 74,9 Persen Masyarakat Jakarta Puas dengan Kinerja Anies Tangani Banjir

 

Bendungan Ciawi terletak di Desa Cipayung, Desa Gadog, dan Desa Sukakarya di wilayah Kecamatan Megamendung, serta Desa Kopo di wilayah Kecamatan Cisarua.

Sementara Bendungan Sukamahi berada di hulu Sungai Cisukabirus (anak Sungai Ciliwung), tepatnya di Desa Sukamahi, Kecamatan Megamendung.

Baca juga: Pemprov DKI Samakan Gerebek Lumpur dengan Normalisasi Sungai, Dinilai untuk Tutupi Kegagalan Tangani Banjir

Direktur Bendungan dan Danau Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Airlangga Mardjono mengatakan, progres pembangunan fisik Bendungan Sukamahi mencapai 73 persen, sedangkan Bendungan Ciawi 80 persen.

”Kedua bendungan ini insyallah bisa kami selesaikan dalam waktu yang tidak terlalu lama. Mudah-mudahan sebelum pertengahan tahun (2022) diselesaikan,” kata Airlangga, seperti dilansir Kompas.id, Rabu (16/2/2022).

Baca juga: Jakarta Lewati Puncak Gelombang Omicron, Pasien di Wisma Atlet Terus Turun

Pembangunan Bendungan Sukamahi sudah direncanakan sejak 1990-an. Namun, dua proyek bendungan kering pertama itu baru terealisasi pada 2017.

Kontrak pembangunan bendungan kering itu masing-masing Rp 447,39 miliar untuk Sukamahi dan Rp 798,7 miliar untuk Ciawi.

Dua bendungan ini jika rampung, maka dalam periode ulang atau siklus 50 tahun, mampu mengurangi debit atau limpasan air Sungai Ciliwung tepatnya di Pintu Air Mangarai sebesar 11,9 persen.

Baca juga: Anggota Brimob Korban Begal di Bekasi Ditemukan Sedang Bersandar Minta Pertolongan Linmas

 

Tanpa bendungan, volume air di Pintu Air Manggarai 655,03 meter kubik per detik. Sementara itu, jika dua bendungan ini berfungsi, debit Pintu Air Manggarai menjadi 577,05 meter per detik atau berkurang 77,98 meter kubik per detik.

”Upaya kami (Ciawi-Sukamahi) adalah mengurangi risiko dampak,” ucap Airlangga.

Sebagian dari artikel ini telah tayang di Kompas.id dengan judul: "Bendungan Ciawi dan Sukamahi Tuntas Medio 2022 Ini"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com