"Dia di sana tidak bisa lewat karena katanya ada tawuran warga, tepatnya di depan gedung Jasa Marga itu. Ya tentu dia meminggirkan motornya kan," kata Rusdianto.
Rafi pun langsung dibawa temannya menuju beberapa rumah sakit dan puskesmas, tetapi ditolak. Ia akhirnya diterima pihak Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).
"Dioperasi mengeluarkan proyektil di dalam tubuhnya," beber Rusdianto. Polisi, menurutnya, langsung pro-aktif menghubungi dokter yang melakukan operasi dan mengambil proyektil tersebut.
Namun, pihaknya tak kunjung menerima informasi mengenai kelanjutan penyelidikan oleh polisi.
Rusdianto sendiri menduga bahwa peluru yang masuk ke tubuh Rafi berasal dari senjata aparat. Ia menilai, tidak sulit bagi polisi untuk mengungkap siapa pemilik senjata tersebut.
Baca juga: Seorang Pemuda Tertembak Peluru Nyasar di Kramatjati, Polisi Selidiki
"Toh proyektil sudah diambil, bisa dicocokkan to?," tandasnya.
"Siapa pelakunya kami belum jelas, bagaimana terjadi kondisi di lapangan juga tidak jelas. Proses penanganan sangat lamban. Tentunya hal ini berbeda ketika pihak kepolisian kena begal. Itu malamnya sudah bisa ditangkap pelakunya. Ini sudah hampir 1 minggu dan korban masih tidak sadar diri," beber Rusdianto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.