JAKARTA, KOMPAS.com - Ditreskrimum Polda Metro Jaya tak kunjung melakukan uji balistik terhadap proyektil peluru nyasar yang mengenai pemuda bernama Fadilah Rafi (19) di kawasan Kramatjati, Jakarta Timur.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengonfirmasi hal tersebut.
"Belum (diuji balistik)," jelas Zulpan, Senin (21/2/2022).
Meski begitu, kata Zulpan, penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya masih terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap asal peluru tersebut.
"Kasus itu masih dalam penyelidikan," kata Zulpan.
Zulpan sebelumnya menjelaskan bahwa pemuda yang terkena peluru nyasar di kawasan Kramatjati, Jakarta Timur, tertembak saat ada aksi tawuran di lokasi kejadian.
Baca juga: Nasib Nahas Rafi Korban Peluru Nyasar, Polisi Ambil Proyektil tetapi Belum Ungkap Penembak
Pada saat kejadian, korban berhenti di pinggir jalan karena ada tawuran antarkelompok.
"Korban saat itu memang berada berdekatan dengan lokasi orang yang sedang tawuran. Jadi ada dua kelompok yang tawuran, korban ada di situ," ujar Zulpan kepada wartawan, Jumat (18/2/2022).
Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, kata Zulpan, peluru diduga berasal dari arah pabrik di sekitar lokasi kejadian. Penyidik pun kini tengah fokus mengumpulkan informasi dan bukti-bukti dari lokasi kejadian.
"Kami periksa itu kalau tidak salah lokasinya itu dekat suatu pabrik perusahaan itu. Nanti kami akan cek di situ, karena asalnya dari situ," ungkap Zulpan.
Baca juga: Pemuda Diduga Terkena Peluru Nyasar Aparat di Kramatjati, Polisi Dinilai Lamban Bertindak
Diberitakan sebelumnya, seorang pemuda bernama Fadillah Rafi (19) tertembak peluru nyasar di kawasan Kramatjati, Jakarta Timur.
Korban pun harus menjalani perawatan di rumah sakit karena luka yang dialaminya.
Pihak keluarga korban sudah membuat laporan ke polisi dengan nomor LP/B/748/II/2022/SPKT/Polda Metro Jaya pada 11 Februari 2022.
Kuasa hukum korban, Rusdianto, menjelaskan, kejadian bermula ketika Rafi baru saja pulang dari kedai kopi dan menepi ketika melihat ada tawuran warga di depan gedung Jasa Marga, Dukuh.
Namun, tiba-tiba Rafi terkena peluru di bagian perut yang menembus ke ususnya.
"Dia di sana tidak bisa lewat karena katanya ada tawuran warga, tepatnya di depan gedung Jasa Marga itu. Ya tentu dia meminggirkan motornya kan," kata Rusdianto.
Rafi pun langsung dibawa temannya menuju beberapa rumah sakit dan puskesmas, tetapi ditolak. Ia akhirnya diterima pihak Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).
"Dioperasi mengeluarkan proyektil di dalam tubuhnya," beber Rusdianto. Polisi, menurutnya, langsung pro-aktif menghubungi dokter yang melakukan operasi dan mengambil proyektil tersebut.
Namun, pihaknya tak kunjung menerima informasi mengenai kelanjutan penyelidikan oleh polisi.
Rusdianto sendiri menduga bahwa peluru yang masuk ke tubuh Rafi berasal dari senjata aparat. Ia menilai, tidak sulit bagi polisi untuk mengungkap siapa pemilik senjata tersebut.
Baca juga: Seorang Pemuda Tertembak Peluru Nyasar di Kramatjati, Polisi Selidiki
"Toh proyektil sudah diambil, bisa dicocokkan to?," tandasnya.
"Siapa pelakunya kami belum jelas, bagaimana terjadi kondisi di lapangan juga tidak jelas. Proses penanganan sangat lamban. Tentunya hal ini berbeda ketika pihak kepolisian kena begal. Itu malamnya sudah bisa ditangkap pelakunya. Ini sudah hampir 1 minggu dan korban masih tidak sadar diri," beber Rusdianto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.