Adapun perempuan berinisial RCD (34) asal Indramayu, Jawa Barat, ditemukan tak bernyawa di kamar hotel pada Minggu (20/2/2022).
Kanit Reskrim Polsek Taman Sari, AKP Roland Manurung menyebutkan, jenazah perempuan tersebut diduga sebagai korban malapraktik penyuntikan filler payudara.
Korban diduga meninggal karena lemas dan kedinginan akibat cairan yang disuntikkan ke payudara.
Selain itu, Roland menyebutkan ada dugaan penyuntikan filler payudara tersebut ilegal.
"Kemungkinan iya (malapraktik), tapi bukan dokter ya. Kemungkinan ilegal," tambah Roland.
Polisi akan menyelidiki rekam medis korban karena korban beberapa kali pergi ke RS Husada.
Diketahui, awalnya korban sudah menginap selama tiga hari di hotel tersebut dicoba dihubungi oleh pihak hotel.
"Dihubungi pihak hotel karena sudah waktu check out, dicek, enggak dibuka-buka pintu kamarnya. Akhirnya pihak hotel ambil kunci, dibuka kamarnya, nah pas dibuka (ada) mayat," ujar Roland.
Baca juga: Kasus Filler Payudara Palsu di Jakarta Barat, Polisi: Korban Capai 15 Orang
Polisi yang mendapat laporan tentang penemuan sesosok jenazah di kamar hotel tersebut langsung bergegas menuju ke kamar hotel bersama dengan pihak puskesmas terdekat.
Dari hasil identifikasi yang dilakukan, polisi tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan dalam tubuh korban.
Kepolisian sudah membawa jenazah korban ke RS Kramat Jati, Jakarta Timur guna dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
"Kami sudah larikan mayat ini ke Rumah Sakit Kramat Jati, namun dari pihak keluarga tidak berkenan dilakukan otopsi," pungkas Roland.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.