Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Diamputasi Akibat Tumor Kaki, Kondisi Sinta Aulia Dipantau Untuk Kemungkinan Pakai Kaki Palsu

Kompas.com - 23/02/2022, 19:00 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sinta Aulia Maulidia (10), gadis asal Rembang, Jawa Tengah, pengidap tumor kaki kemungkinan akan menggunakan kaki palsu usai menjalani operasi amputasi.

Tim Dokter Gabungan dr Achmad Fauzi Kamal mengatakan, pihaknya masih memantau perkembangan pemulihan Sinta selama tiga bulan untuk kemungkinan itu.

"Pada orang dewasa biasanya kami pergunakan kaki palsu itu adalah sekitar tiga bulan. Tetapi mungkin pada ananda Sinta, karena anak-anak, masih panjang perjalanannya, sehingga kita lihat tiga bulan ke depan," kata Achmad Fauzi saat konferensi pers di Rumah Sakit (RS) Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Rabu (23/2/2022).

Baca juga: Sinta Aulia, Anak Penderita Tumor Kaki, Selesai Jalani Operasi Amputasi di RS Polri

Achmad Fauzi menambahkan, Sinta juga sedang dilatih duduk dan membiasakan menggunakan kursi roda.

"Biasanya setelah hari ketujuh atau kesepuluh (pascaoperasi) biasanya akan dilatih. Mulai dari duduk, kemudian kursi roda, atau duduk dengan dibantu diangkat," ujar Achmad Fauzi.

Sinta selesai menjalani operasi amputasi di RS Polri Kramatjati, Rabu ini.

Kepala RS Polri Brigadir Jendal Asep Hendradiana mengatakan, operasi yang dimulai pukul 10.40 WIB itu berjalan lancar.

"Pukul 12.30 WIB operasi selesai dan Ananda (Sinta) saat ini sudah sadar, aman dari ancaman apa pun pascaoperasi. Ananda sudah kembali ke ruang perawatan VVIP," kata Asep.

Baca juga: Tim Dokter Punya 2 Opsi bagi Sinta Aulia, Amputasi sebagai Pilihan Utama

Operasi amputasi itu telah mendapat persetujuan dari orangtua Sinta.

Terpisah, Achmad Fauzi mengatakan, tumor yang berada di kaki kiri Sinta sudah besar sehingga pilihan utamanya diamputasi.

"Jadi diamputasi sebagai pilihan yang kami sampaikan kemarin. Amputasi setinggi pangkal paha, sendinya kami buang. Kalau secara kasat mata itu di atas tumor, mudah-mudahan tidak kambuh di lain hari," ujar Achmad Fauzi.

Setelah ini, pengobatan terhadap Sinta akan berlanjut ke kemoterapi yang berlangsung sekitar tiga atau empat minggu.

Namun, Achmad Fauzi menuturkan, kemoterapi dapat terhenti kala hemoglobin Sinta menurun.

Baca juga: Nasib Malang Sinta Aulia, Bocah Penderita Tumor Kaki yang Harus Jalani Amputasi

"Jadi kita berharap empat minggu dari sekarang itu seluruh rangkaian pengobatan sudah rampung," kata Achmad Fauzi.

Sebelumnya, unggahan video Sinta Aulia yang menyampaikan keinginannya untuk sembuh dari sakit dan cita-citanya menjadi polwan, viral di media sosial.

"Pak Kapolri saya ingin sembuh. Tolong dibantu cita-cita saya ingin berobat dan sembuh, cita-cita saya ingin jadi Polwan," kata Sinta dalam video yang dibuatnya sambil mengenakan pakaian anggota Polri.

Tak butuh waktu lama, Kapolri Jenderal Listyo Sigit langsung merespons melalui akun Instagram resminya dan melakukan komunikasi langsung dengan Sinta melalui video call.

"Nanti mbak Sinta diterima dokter di sana. Kalau saya sudah sampai Jakarta, langsung tengok Mbak Sinta. Keluarga dan Pak Babinkamtibmas yang menginformasi bisa menemani,” tutur Sigit dalam video call.

Baca juga: Saat Kapolri Penuhi Keinginan Sinta Aulia, Bocah Penderita Tumor Kaki yang Bercita-cita Jadi Polwan...

Melansir laman Humas Polri.go.id, Sinta dibawa ke Jakarta pada Sabtu (19/2/2022) sekira pukul 15.45 WIB menggunakan unit Helikopter milik Polri yang mendarat di satu lapangan dekat rumah Sinta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke 'Call Center' dan Medsos

Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke "Call Center" dan Medsos

Megapolitan
Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Megapolitan
Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Megapolitan
Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com