Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Dokter Punya 2 Opsi bagi Sinta Aulia, Amputasi sebagai Pilihan Utama

Kompas.com - 22/02/2022, 17:18 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim dokter gabungan memiliki dua opsi guna menyembuhkan Sinta Aulia Maulidia (10), gadis asal Rembang, Jawa Tengah yang kini tengah dirawat Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur.

Dua opsi itu adalah pembedahan pada tungkai atau amputasi.

Tim Dokter Gabungan, dr Achmad Fauzi Kamal mengungkapkan syarat agar bisa dilakukan pembedahan tungkai.

Baca juga: RS Polri Kramat Jati Kerahkan Dokter Spesialis Tangani Sinta Aulia

"Jaringan lunaknya masih cukup banyak. pembuluh darah sama saraf utamanya masih belum masuk ke kanker. Kemudian belum ada infeksi," kata Achmad Fauzi dalam rekaman suara yang diterima Kompas.com, Selasa (22/2/2022).

Namun, Achmad Fauzi mengatakan, amputasi saat ini sebagai pilihan utama. Sebab, sel kanker yang diderita Sinta sudah memprihatinkan.

"Tumor sudah sedemikian besar. Amputasi adalah salah satu upaya untuk penyelamatan jiwa saat ini untuk ananda (Sinta)," ujar Achmad Fauzi.

Berdasarkan pemeriksaan tim dokter gabungan dari RS Polri, RSCM Jakarta Pusat, RS MRCCC Siloam Semanggi, dan RS Dharmais, Sinta menderita osteosarcoma atau kanker tulang.

Sel kanker yang ada pada kaki Sinta menyebar secara masif, sehingga banyak jaringan yang rusak.

Baca juga: Saat Kapolri Penuhi Keinginan Sinta Aulia, Bocah Penderita Tumor Kaki yang Bercita-cita Jadi Polwan...

Sebelumnya, unggahan video Sinta Aulia yang menyampaikan keinginannya untuk sembuh dari sakit dan cita-citanya menjadi polwan, viral di media sosial.

"Pak Kapolri saya ingin sembuh. Tolong dibantu cita-cita saya ingin berobat dan sembuh, cita-cita saya ingin jadi Polwan," kata Sinta dalam video yang dibuatnya sambil mengenakan pakaian anggota Polri.

Tak butuh waktu lama, video permintaan Jendral Listyo Sigit langsung merespon melalui akun Instagram resminya dan melakukan komunikasi langsung dengan Sinta melalui video call.

"Nanti mbak Sinta diterima dokter di sana. Kalau saya sudah sampai Jakarta, langsung tengok Mbak Sinta. Keluarga dan Pak Babinkamtibmas yang menginformasi bisa menemani,” tutur Sigit dalam video call.

Baca juga: Nasib Malang Sinta Aulia, Bocah Penderita Tumor Kaki yang Harus Jalani Amputasi

Melansir laman Humas Polri.go.id, Sinta dibawa ke Jakarta pada Sabtu (19/2/2022) sekira pukul 15.45 WIB menggunakan unit Helikopter milik Polri yang mendarat di satu lapangan dekat rumah Sinta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Jenazah Korban Kebakaran Kapal di Muara Baru Diketahui Identitasnya

3 Jenazah Korban Kebakaran Kapal di Muara Baru Diketahui Identitasnya

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tambah Fasilitas 'One Stop Service' untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tambah Fasilitas "One Stop Service" untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Sebut STIP Terbuka dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna yang Dianiaya Senior

Polisi Sebut STIP Terbuka dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Maling Motor di Tebet Sempat Masuk ICU gara-gara Dikeroyok Warga

Maling Motor di Tebet Sempat Masuk ICU gara-gara Dikeroyok Warga

Megapolitan
“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar'

“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar"

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Kebut Persiapan, Prioritaskan Jemaah Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Kebut Persiapan, Prioritaskan Jemaah Lansia

Megapolitan
Tepergok Hendak Curi Motor, Maling di Koja 'Video Call' Ibunya Saat Diciduk Warga

Tepergok Hendak Curi Motor, Maling di Koja "Video Call" Ibunya Saat Diciduk Warga

Megapolitan
Kronologi Remaja Tikam Seorang Ibu di Bogor, Berawal dari Mabuk dan Panik

Kronologi Remaja Tikam Seorang Ibu di Bogor, Berawal dari Mabuk dan Panik

Megapolitan
Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Dharma Pongrekun: Mau Selamatkan Rakyat

Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Dharma Pongrekun: Mau Selamatkan Rakyat

Megapolitan
Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Megapolitan
Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Tergolong Tindak Pidana, Dishub DKI Bakal Terapkan Sidang di Tempat

Jukir Liar Minimarket Tergolong Tindak Pidana, Dishub DKI Bakal Terapkan Sidang di Tempat

Megapolitan
Polisi Sebut Tersangka Kasus Kematian Taruna STIP Masih Mungkin Bertambah

Polisi Sebut Tersangka Kasus Kematian Taruna STIP Masih Mungkin Bertambah

Megapolitan
Jukir Liar Tak Setuju Ditertibkan, Kadishub DKI: Siapa Pun yang Timbulkan Keresahan, Harus Ditindak Tegas

Jukir Liar Tak Setuju Ditertibkan, Kadishub DKI: Siapa Pun yang Timbulkan Keresahan, Harus Ditindak Tegas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com