Anak yang Jual Kulkas Ibunya di Tangsel Bakal Jalani Sidang Putusan Hari Ini

"Saya udah enggak kuat lagi sebagai orangtua," ujarnya, 25 Januari 2022.

LF menjelaskan, ia dan Simon mulanya akan dimediasi oleh perangkat RT/RW dan polisi binmas soal kasus penjualan kulkas.

Namun, sebelum mediasi berjalan, Simon justru mengeluarkan pakaian-pakaian milik LF seakan-akan ingin mengusirnya.

Kata LF, Simon mengeluarkan pakaian-pakaian itu di depan perangkat RT/RW dan polisi binmas.

"Saya sudah baik-baik panggil RT/RW, binmas, mediasi enggak ada. Bahkan baju saya dikeluarin di depan mereka," kata LF.

"Saya sebagai ibu enggak boleh masuk lagi, pintunya dikunci. Diusir kayak gitu pantas enggak dilakukan anak? Itu saya kasih makan loh. Dia (Simon) enggak mikir kalau saya punya utang kiri kanan," sambung dia.

LF mengaku selalu membelikan apa pun yang diinginkan Simon, seperti laptop untuk modal usaha, dan sepeda motor.

Setelah dibelikan laptop dan motor oleh ibunya, Simon malah tidak bekerja. Ia bahkan kerap bangun tidur sore hari.

"Saya beliin semua, tapi hasilnya nol. Karena apa? Ini orang (Simon), kalau mau kerja bangunnya pagi dong, bukan bangun jam 16.00 WIB," kata dia.

"Terus lihat tudung meja makan, (Simon bilang), 'Ah cuman ginian doang'," sambung dia.

LF juga mengungkapkan, alasan Simon menjual kulkasnya karena terkena PHK itu tidak benar.

"Itu (alasan jual kulkas karena di-PHK) bohong. Itu dia (Simon) di-PHK kapan tahu, jual kulkasnya kapan tahu," ucap LF.

Dalam kesempatan itu, LF sendiri tak merinci kapan tepatnya Simon di-PHK dan menjual kulkas.

Berdasarkan hal-hal tersebut, LF akhirnya memutuskan untuk melaporkan tindakan Simon menjual kulkasnya ke polisi.