Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lahan Pertanian dan Ternak Ikan di Bekasi Tercemar Limbah, Pemkab Telusuri Pelaku

Kompas.com - 24/02/2022, 18:05 WIB
Joy Andre,
Nursita Sari

Tim Redaksi

Sumber Antara

BEKASI, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mengatakan akan mengusut kasus pembuangan limbah yang telah mencemari lahan pertanian dan ternak ikan warga di sekitar Jalan Tol Jakarta-Cikampek Kilometer 39 Desa Hegarmukti, Kecamatan Cikarang Pusat.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi Eman Sulaiman mengatakan, pihaknya sedang menyelidiki asal muasal limbah dan mencari pelakunya.

"Sedang kami selidiki, termasuk upaya menemukan pelakunya. Kami coba nanti minta (rekaman kamera) CCTV Jasa Marga sebab lokasinya persis di bawah Tol Jakarta-Cikampek," ucap Eman dikutip dari Antara, Kamis (24/2/2022).

Baca juga: Proyek Kejar Tayang Sirkuit Formula E: Digarap 24 Jam Nonsetop, Hujan Pun Tetap Bekerja

Eman mengatakan, saat ini pihaknya sedang berada di lokasi untuk menggali informasi lebih lanjut.

Dugaan sementara, pelaku merupakan oknum dan bukan berasal dari perusahaan di sekitar lokasi.

Dugaan ini diperkuat dengan pencemaran yang terjadi hanya di satu area, bukan sepanjang aliran air.

Baca juga: Sampah Styrofoam Sempat Menumpuk dan Tutupi Kali Licin Depok, Kini Sudah Dibersihkan

Sampel air yang tercemar juga sudah diambil untuk mengetahui jenis dan dampak yang ditimbulkan dari pencemaran tersebut.

"Hasil uji sampel bervariasi, bisa sampai 14 hari ke depan, nanti bisa ditanyakan ke gakkum (penegakan hukum). Kasus ini juga sudah dilaporkan warga ke kepolisian," kata Eman.

Sementara itu, Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Hegarmukti Dedi Hendriana menjelaskan, pencemaran di gorong-gorong bawah Tol Jakarta-Cikampek ini melintasi Kampung Tegal Danas dan Kampung Gempol Desa Hegarmukti.

Baca juga: Jakpro Didesak Umumkan Pihak Sponsor Formula E Jakarta

Dedi berharap ada langkah cepat yang dilakukan oleh aparat desa dan Pemerintah Kabupaten Bekasi untuk mengatasi pencemaran yang sudah menyebabkan bau menyengat dan menimbulkan polusi udara itu.

"Dari limbahnya saja sudah berubah, warga kami khawatir ada bahan kimia berbahaya sehingga mengancam kesehatan warga," kata Dedi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com