JAKARTA, KOMPAS.com - Penyelenggaraan Jakarta E-Prix 2022 semakin dekat, kalender jadwal sudah menunjukkan hitungan mundur 99 hari dari jadwal penyelenggaraan yang akan dilangsungkan pada 4 Juni 2022.
Meski sudah menghitung puluhan hari, nasib sirkuit Formula E belum juga final. Namun, panitia pelaksana optimistis bahwa pengerjaan bisa selesai dalam kurun waktu kurang dari dua bulan, tepatnya 54 hari sesuai dengan perjanjian kontrak yang dilakukan bersama pihak kontraktor, yaitu Jaya Konstruksi.
Waktu yang mepet dengan jadwal penyelenggaraan justru membuat konstruksi semakin dipercepat.
Percepatan pembangunan sirkuit sepanjang 2,4 kilometer itu disebut melampaui target pembangunan per 22 Februari 2022.
Baca juga: Tanah Berlumpur Memanjang hingga 1 Km, Bikin Kontraktor Kesulitan Bangun Sirkuit Formula E
Penanggung jawab konstruksi sirkuit Formula E dari PT Jaya Konstruksi Ari Wibowo mengatakan, progres pembangunan yang kini terealisasi mencapai 28,5 persen.
"Rencana per 22 Februari adalah 19,69 persen, realisasi 28,50 persen," kata Ari saat memaparkan progres pembangunan konstruksi di lokasi sirkuit, Ancol, Jakarta Utara, Rabu (23/2/2022).
Ketua Komite Pelaksana Formula E Jakarta Ahmad Sahroni mengatakan, pembangunan sirkuit Formula E dikerjakan 24 jam nonsetop agar selesai tepat waktu dan sesuai dengan jadwal.
"Ini bagian dari progres di mana pelaksanaan pembangunan ini adalah kita (melakukan) percepatan waktu dengan skema tujuh hari dan sehari dikerjakan 24 jam," kata Sahroni di lokasi yang sama.
Politisi Partai Nasdem ini menyebutkan, progres pembangunan yang dipercepat diharapkan bisa melampaui target 54 hari kerja pembangunan sirkuit.
Baca juga: Sirkuit Formula E Gunakan Puluhan Ribu Kayu Galang untuk Pemadatan Tanah
Selain bekerja 24 jam, Sahroni juga meminta pihak PT Jaya Konstruksi untuk menambah tenaga kerja yang kini jumlahnya mencapai 565 orang itu.
"Saya minta kepada kontraktor untuk menambah orang untuk melaksanakan pembangunan sirkuit ini," ucap dia.
Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Widi Amanasto mengatakan, untuk menjaga stamina dan kondusifitas bekerja, pengerjaan dibagi menjadi tiga sif.
Jika dengan pembagian tiga sif masing-masing delapan jam kerja, proyek pengerjaan akan bergulir terus tanpa henti dan tak ada hari libur.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.