Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyek Kejar Tayang Sirkuit Formula E: Digarap 24 Jam Nonsetop, Hujan Pun Tetap Bekerja

Kompas.com - 24/02/2022, 07:50 WIB
Singgih Wiryono,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyelenggaraan Jakarta E-Prix 2022 semakin dekat, kalender jadwal sudah menunjukkan hitungan mundur 99 hari dari jadwal penyelenggaraan yang akan dilangsungkan pada 4 Juni 2022.

Meski sudah menghitung puluhan hari, nasib sirkuit Formula E belum juga final. Namun, panitia pelaksana optimistis bahwa pengerjaan bisa selesai dalam kurun waktu kurang dari dua bulan, tepatnya 54 hari sesuai dengan perjanjian kontrak yang dilakukan bersama pihak kontraktor, yaitu Jaya Konstruksi.

Waktu yang mepet dengan jadwal penyelenggaraan justru membuat konstruksi semakin dipercepat.

Percepatan pembangunan sirkuit sepanjang 2,4 kilometer itu disebut melampaui target pembangunan per 22 Februari 2022.

Baca juga: Tanah Berlumpur Memanjang hingga 1 Km, Bikin Kontraktor Kesulitan Bangun Sirkuit Formula E

Penanggung jawab konstruksi sirkuit Formula E dari PT Jaya Konstruksi Ari Wibowo mengatakan, progres pembangunan yang kini terealisasi mencapai 28,5 persen.

"Rencana per 22 Februari adalah 19,69 persen, realisasi 28,50 persen," kata Ari saat memaparkan progres pembangunan konstruksi di lokasi sirkuit, Ancol, Jakarta Utara, Rabu (23/2/2022).

Dikerjakan 24 jam dengan ratusan pekerja konstruksi

Ketua Komite Pelaksana Formula E Jakarta Ahmad Sahroni mengatakan, pembangunan sirkuit Formula E dikerjakan 24 jam nonsetop agar selesai tepat waktu dan sesuai dengan jadwal.

"Ini bagian dari progres di mana pelaksanaan pembangunan ini adalah kita (melakukan) percepatan waktu dengan skema tujuh hari dan sehari dikerjakan 24 jam," kata Sahroni di lokasi yang sama.

Politisi Partai Nasdem ini menyebutkan, progres pembangunan yang dipercepat diharapkan bisa melampaui target 54 hari kerja pembangunan sirkuit.

Baca juga: Sirkuit Formula E Gunakan Puluhan Ribu Kayu Galang untuk Pemadatan Tanah

Selain bekerja 24 jam, Sahroni juga meminta pihak PT Jaya Konstruksi untuk menambah tenaga kerja yang kini jumlahnya mencapai 565 orang itu.

"Saya minta kepada kontraktor untuk menambah orang untuk melaksanakan pembangunan sirkuit ini," ucap dia.

Dibagi tiga sif, bekerja tak kenal cuaca

Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Widi Amanasto mengatakan, untuk menjaga stamina dan kondusifitas bekerja, pengerjaan dibagi menjadi tiga sif.

Jika dengan pembagian tiga sif masing-masing delapan jam kerja, proyek pengerjaan akan bergulir terus tanpa henti dan tak ada hari libur.

Dia bahkan menyebutkan, cuaca buruk seperti hujan tak menjadi alasan proses konstruksi berhenti.

Baca juga: Kontraktor Kesulitan Bangun Sirkuit Formula E di Area Pembuangan Lumpur

"Siang malam itu ada tiga sif, hujan pun tetap bekerja," ucap Widi.

Pengerjaan sirkuit yang berbentuk mirip kuda lumping tersebut akan dibagi menjadi lima zona dan melibatkan ratusan alat berat untuk proses pemadatan hingga penyelarasan pengaspalan bagian atas.

Alami kesulitan di area berlumpur

Mengulang kembali pernyataan Sekretaris Komisi B DPRD DKI Jakarta Pandapotan Sinaga yang menyebut akan sulit membangun lintasan bertaraf internasional dalam waktu kurang dari tiga bulan di atas tanah berlumpur.

Saat sidak ke lokasi sirkuit Formula E, Rabu (29/12/2021) tahun lalu, Pandapotan menyebut lokasi bagian timur sirkuit merupakan tanah lunak yang dulunya bekas pembuangan lumpur.

"Ini kan bahan mentah karena saya tahu ini bekas buangan lumpur, dulu ini pembuangan lumpur dari kali dan dari pembangunan MRT di sini buangan lumpurnya," kata Pandapotan.

Kini lokasi tersebut diklasifikasi sebagai Zona 5 pembangunan sirkuit dengan panjang lintasan mencapai 1,04 kilometer atau 40 persen dari panjang sirkuit.

Baca juga: Kejar Target, Pembangunan Sirkuit Formula E Dikerjakan 24 Jam Nonstop

Bagian tanah berlumpur ini disebut "sangat menantang" untuk dibangun lintasan mulus berstandar internasional dalam kurun waktu 54 hari.

Pihak Jaya Konstruksi mengaku kesulitan karena memang konturnya yang sangat lunak.

"Zona 5 ini panjangnya 1 kilo 40 meter, jadi 40 persen dari pekerjaan ini ada di zona 5, itu yang paling sulit," ucap Ari.

Gunakan kayu dan bambu sebagai material pemadatan

Karena dikejar waktu dan harus memiliki material siap pakai yang tersedia dalam jumlah besar, Jaya Konstruksi memutar otak.

Ari Wibowo menyebutkan, untuk melakukan pemadatan kontraktor akhirnya memilih menggunakan bahan yang tersedia dalam jumlah besar dan mudah untuk dikirim ke lokasi sirkuit. Namun, apa material yang tersedia dalam jumlah besar yang bisa didapat dalam waktu singkat?

Jawaban dari pertanyaan itu adalah kayu galang dan bambu. Ari mengatakan, proses pemadatan tanah membutuhkan puluhan ribu kayu galang untuk proses pemadatan dengan metode cerucuk.

"Bawahnya pakai cerucuk, cerucuk (yang digunakan) saya (dari) puluhan ribu (kayu galang)," kata Ari.

Baca juga: Dikejar Waktu, Lapisan Bawah Tanah Berlumpur Sirkuit Formula E Gunakan Material Bambu

Puluhan ribu kayu tersebut ditusukkan ke tanah lunak berulang kali hingga tanah yang lunak memadat, sehingga ketika dibangun lintasan tidak ada perubahan akibat penurunan tanah.

Selain puluhan ribu kayu galang ditanam di fondasi dasar sirkuit, ada juga bambu sebagai alas dasar pembangunan lintasan.

Saking banyaknya kebutuhan bambu untuk proyek kejar tayang tersebut, Ari mengaku harus mencari bambu hingga ke luar daerah.

"Itu (bambu) saya nyari sampai ke Lampung, Palembang," kata Ari.

Ari mengakui, material yang dia gunakan bukan material terbaik untuk pembangunan jalan, terlebih untuk sirkuit berkelas internasional.

Sebenarnya bambu bisa diganti dengan material pabrikan yang lebih kokoh atau material kayu tahan air yang bisa didapat dari Kalimantan.

"Kita masalah waktu, kalau kita membuat (material) yang pabrikan seperti beton yang panjang, saya tidak berbicara harga, saya bicara waktu. Waktu pabrikasi saja memerlukan waktu," ucap dia.

Namun, dari seluruh keterbatasan waktu, Ari yakin pembangunan sirkuit untuk balap mobil listrik itu bisa selesai tepat waktu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Megapolitan
4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

Megapolitan
KPU DKI Bakal 'Jemput Bola' untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

KPU DKI Bakal "Jemput Bola" untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

Megapolitan
Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Megapolitan
Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Megapolitan
Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com