Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Tahun Pandemi, 25 Hektar Lahan di TPU Rorotan Jadi Permakaman Khusus Covid-19

Kompas.com - 02/03/2022, 11:42 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tempat Permakaman Umum (TPU) Rorotan di Cilincing, Jakarta Utara, menjadi salah satu TPU yang dijadikan Pemprov DKI Jakarta sebagai TPU khusus jenazah Covid-19.

Sejak 2020, sebesar 25 hektar lahan disiapkan khusus untuk permakaman Covid-19 di TPU Rorotan.

Penyiapan lahan permakaman khusus Covid-19 saat itu dilakukan menyusul jumlah kematian akibat virus SARS-CoV2 di Ibu Kota yang cukup tinggi.

Baca juga: Tolak Pembangunan FPSA Rorotan Dekat Permukiman, Warga: Semua Dampaknya Negatif

Dikutip dari Kompas.id, Selasa (1/3/2022), pematangan lahan di TPU Rorotan sudah dilakukan sejak 17 September 2020.

Kepala Dinas Bina Marga Hari Nugroho mengatakan, pematangan lahan pertama menghasilkan lahan makam seluas 3 hektar.

Lahan tersebut sudah digunakan untuk pelayanan permakaman dengan protokol Covid-19 sejak Maret 2021.

”Menurut rencana, pematangan pekan ini akan seluas 3 hektar lagi, tidak termasuk jalan di dalam TPU sehingga nanti luas lahan makam total mulai dari yang sudah, sedang, dan akan, itu akan sampai 10 hektar,” kata Hari, Kamis (15/7/2021).

Pematangan lahan tersebut dilakukan oleh Dinas Sumber Daya Air (SDA), Dinas Bina Marga, serta Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta.

Baca juga: Jenazah Pasien Covid-19 yang Dimakamkan di TPU Rorotan Melonjak, Ada 174 Pemakaman dalam 2 Pekan Terakhir

Dalam proses pematangan lahan tersebut, kata dia, pihaknya melakukan beberapa pekerjaan.

Antara lain dengan membuat jalan akses masuk dari luar ke area TPU, jalan akses mobil ambulans ke liang lahat, dan menggali liang lahat dengan alat bantu.

Selain itu, pihaknya juga melakukan cut and fill atau mengambil tanah di lokasi makam tertentu untuk menimbunnya di area lain di lokasi tersebut untuk diratakan dan dipadatkan.

Beberapa alat berat yang digunakan dalam pengerjaan tersebut di antaranya 6 unit ekskavator standar, 4 unit ekskavator kecil untuk menggali kubur, 3 unit bulldozer, 6 unit dump truck, dan satu unit mesin giling tandem satu unit.

Dinas Bina Marga juga mengerahkan 24 penyedia jasa lainnya perorangan (PJLP) sebagai sumber daya yang dipekerjakan dalam pematangan lahan tersebut.

Baca juga: Beredar Pesan Ada Tumpahan Oli di Pertukangan Utara, Lurah : Itu Solar dan Sudah Ditangani

"Kami mengerjakan pematangan lahan berdasarkan pasokan material tanah urukan yang masuk ke TPU Rorotan,” kata dia.

Tanah yang digunakan untuk menguruk lahan di TPU Rorotan diketahui berasal dari waduk-waduk di Jakarta.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com