Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Riset Nafas: Kualitas Udara Pagi di Jabodetabek Tidak Baik untuk Berolahraga

Kompas.com - 02/03/2022, 16:30 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kualitas udara pagi di wilayah Jabodetabek relatif tidak baik bagi kelompok usia tertentu.

Hal ini menjadi salah satu kesimpulan hasil riset penyedia aplikasi pengukur kualitas udara, Nafas, sepanjang Januari-Desember 2021.

Nafas memasang tiga sensor pengukur kualitas udara di tiga lokasi, yakni Bumi Serpong Damai (BSD), Cibinong dan Sentul City.

Berdasarkan data pengukuran, indeks kualitas udara atau Air Quality Index (AQI) pada pukul 04.00 hingga 09.00 mencapai 100-160. Angka AQI di atas 100 menunjukkan kualitas udara relatif tidak sehat.

Baca juga: Dinas LH DKI: Kualitas Udara Jakarta pada 2021 Masuk Kategori Sedang, Aman untuk Aktivitas di Luar

Hal ini disampaikan Data Scientist Nafas, Prabu Setyaji, saat media briefing bertajuk Nafas Air Quality Report 2021 yang diselenggarakan Nafas, Bicara Udara dan Katadata Insight Center Rabu, (2/3/2022).

"Ini artinya, pagi hari bukan waktu terbaik untuk berolahraga. Justru saat itu masyarakat di Jabodetabek disarankan tidak melakukan aktivitas di luar rumah," ujar Prabu, dikutip dari siaran pers, Rabu.

Prabu menuturkan, seseorang berusia antara 35-45 tahun berisiko terkena penyakit jantung jika berolahraga pagi, saat kadar PM2.5 lebih dari 26 µ/m3.

PM2.5 mengacu pada partikel kecil yang ditemukan di udara, termasuk debu, jelaga, kotoran, asap dan tetesan cairan. Diketahui, ambang batas aman PM2.5 menurut World Health Organization (WHO) yakni 5 µ/m3.

“Bisa meningkatkan risiko penyakit jantung sebesar 33 persen,” ucap Prabu.

Baca juga: Pemprov DKI Susun Grand Design Perbaiki Kualitas Udara Jakarta

Menurut Prabu, saat ini terjadi mispersepsi di masyarakat karena menganggap udara pagi lebih baik dibanding waktu lainnya.

Kemungkinan, udara pagi dianggap masih terasa sejuk, kondisi lalu lintas masih sepi, dan minim polusi udara.

Tak heran jika banyak masyarakat yang memilih berolahraga pagi, sekitar pukul 05.00 hingga 09.00.

"Justru saat itu masyarakat di Jabodetabek disarankan tidak melakukan aktivitas di luar rumah," kata dia.

Prabu mengatakan, kualitas udara paling baik di Jabodetabek terjadi pada pukul 14.00. Kualitas udara makin membaik ketika terjadi hujan besar yang disertai angin kencang hingga ekstrem.

Baca juga: Indeks Kualitas Udara Kota Jakarta Hari Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com