JAKARTA, KOMPAS.com - Harga sejumlah jenis cabai dan bawang di Pasar Kramatjati, Jakarta Timur, melonjak signifikan dalam sepekan terakhir.
Seorang pedagang sayur di Pasar Kramatjati bernama Alim mengatakan harga cabai rawit merah yang sebelumnya berkisar Rp 50.000-55.000 per kilogram, kini naik menjadi Rp 80.000 per kilogram.
Dengan kata lain, kenaikannya mencapai hingga 60 persen.
Baca juga: Anies Ingin Harga Pangan di Jakarta Stabil Sepanjang Tahun
"Rawit merah sudah Rp 80.000. Sekarang cabai merah keriting saja rata-rata Rp 50.000 per kilogram, sebelumnya Rp 30.000," kata Alim di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (3/3/2022), dikutip dari Tribun Jakarta.
Kenaikan harga juga terjadi pada jenis cabai rawit hijau, dari yang sebelumnya dijual Rp 25.000 per kilogram dalam satu pekan terakhir juga melonjak menjadi Rp 40.000 per kilogram.
Tidak hanya cabai, harga bawang merah dan putih yang dibutuhkan untuk kebutuhan nyaris setiap masakan juga mengalami kenaikan berkisar Rp 5.000 hingga Rp 10.000 per kilogram.
"Bawang merah sekarang memang sudah turun dari Rp 50.000 ke Rp 40.000 per kilogram, tapi harga normalnya itu Rp 30.000 per kilogram. Jadi harganya masih naik, belum normal," ujar Alim.
Sementara untuk bawang putih, harganya naik dari yang sebelumnya Rp 30.000 per kilogram sekarang menjadi Rp 35.000 per kilogram.
Baca juga: Harga Bahan Pangan di Jakarta Naik, Ini Penyebabnya Kata Anies
Menurut Alim, kenaikan ini imbas aksi mogok para sopir truk yang membawa pasokan barang dari wilayah Jawa ke Jakarta beberapa waktu lalu, sehingga distribusi sempat terkendala.
"Pembeli banyak yang komplain, tapi mereka mau enggak mau sih beli. Tapi banyak yang mengurangi jumlah belanja. Jarang yang beli per kilogram. Harapannya ya cepat turun harga," tutur dia.
Uci, satu pembeli di Pasar Kramat Jati mengeluhkan kenaikan harga cabai dan bawang yang karena dikhawatirkan masih dapat melonjak hingga bulan Ramadan pada April 2022.
Terlebih kenaikan terjadi di saat harga komoditas lain seperti minyak goreng, tempe, tahu, dan daging sapi naik sehingga membuat daya beli warga semakin terpuruk.
Baca juga: Ramai-ramai Pedagang Daging Sapi di Tangerang Mogok karena Harga Melambung
"Memberatkan karena kebutuhan enggak cuman cabai. Harapannya segera diturunin minyak goreng, dan jangan sampai langka lagim Capek mahal, kasihan warga yang menengah ke bawah," kata Uci.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.