JAKARTA, KOMPAS.com - Epidemiolog dari Griffith University, Australia, Dicky Budiman, menyoroti tingginya angka kematian akibat Covid-19 di tengah penurunan level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jabodetabek.
Berdasarkan data terbaru pada Selasa (8/3/2022) sore, jumlah kematian akibat Covid-19 mencapai 401 orang. Pada Senin (7/3/2022), kasus kematian akibat Covid-19 berada di angka 258.
Menurut Dicky semestinya pemerintah tetap mempertahankan status Jabodetabek di PPKM level 3 lantaran angka kematian akibat Covid-19 masih tinggi.
Dicky mengatakan, tingginya angka kematian akibat Covid-19 menunjukkan strategi 3T (testing, tracing, treatment) dan vaksinasi bagi kelompok rentan belum maksimal.
Baca juga: Kota Bogor Terapkan PPKM Level 2, Kasus Covid-19 Mulai Melandai
"Angka kematian yang ada terus timbul menurut saya cukup tinggi. Itu menunjukkan masih ada kendala di 3T atau program vaksinasi yang mengarah pada kelompok berisiko tinggi. Ini yang saya kira harus dijaga dan ditingkatkan," tutur Dicky kepada Kompas.com, Selasa (8/3/2022).
Ia pun meminta pemerintah melakukan pelonggaran secara bertahap sehingga kasus Covid-19 tak kembali melonjak.
"Saya sangat berpendapat itu ketika melakukan pelonggaran itu bertahap. Tidak dalam waktu mendadak, terburu-buru dan berskala besar," kata Dicky.
Adapun Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan sebelumnya mengatakan, wilayah aglomerasi Jabodetabek dan Surabaya Raya kembali masuk ke Level 2 PPKM selama sepekan mendatang.
"Seiring dengan perbaikan situasi yang semakin hari semakin baik, maka sejumlah kabupaten/kota yang berstatus Level 2 kembali meningkat cukup signifikan," ujar Luhut dalam konferensi pers evaluasi PPKM yang disiarkan daring pada Senin (7/3/2022).
Baca juga: Jakarta Kembali PPKM Level 2, Anies Minta Vaksinasi Booster untuk Lansia Digenjot
"Aglomerasi Jabodetabek dan Surabaya Raya kembali masuk ke Level 2 karena kasus konfirmasi harian turun," ungkapnya.
Luhut mengungkapkan kondisi kasus kematian di DKI, Bali dan Banten mengalami penurunan. Dia pun memprediksi angka kasus kematian di ketiga provinsi akan semakin menurun dalam waktu dekat.
Pemerintah pun melakukan penyesuaian kebijakan dalam rangka transisi menuju aktivitas normal. Salah satunya pelaku perjalanan domestik baik melalui darat, laut dan udara tidak perlu menunjukkan hasil tes antigen dan PCR negatif, apabila sudah divaksinasi dosis kedua.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.