"Booster kita ini animonya belum setinggi seperti vaksin primer ya, vaksin dosis 1-2," ujar dia, Rabu kemarin.
Baca juga: Pemprov DKI Ungkap Alasan Rendahnya Vaksinasi Booster di Jakarta
Padahal, vaksinasi ini penting tak hanya untuk meningkatkan kekebalan individu, tapi juga kekebalan kelompok.
Berdasarkan data Dinkes DKI Jakarta per 7 Maret 2022, vaksin Covid-19 dosis kedua sudah diterima oleh 10.441.462 orang, sebanyak 72 persen di antaranya ber-KTP DKI dan sisanya non-DKI.
Sedangkan capaian vaksinasi dosis pertama sudah berada di angka 12.414.916.
Sementara untuk dosis ketiga, baru ada 1.471.585 orang yang sudah divaksinasi booster, dengan rincian 82.763 tenaga kesehatan dan 1.388.832 warga biasa.
Baca juga: Jakarta Kembali PPKM Level 2, Anies Minta Vaksinasi Booster untuk Lansia Digenjot
Widya menduga, animo masyarakat untuk mengikuti program vaksinasi booster masih terbilang rendah karena banyak warga yang memilih-milih merk vaksin.
Di sisi lain, sentra vaksinasi di DKI tak bisa melayani permintaan warga untuk menyediakan merk vaksin tertentu karena stok vaksin datang dari Kementerian Kesehatan.
Widya pun mengingatkan ke masyarakat, sebenarnya tak ada perbedaan signifikan antara merk vaksin booster satu dan lainnya.
"Jadi kita jangan membeda-bedakan jenis vaksin. Apapun jenis vaksin selama tidak ada kontraindikasi tentunya aman untuk diberikan," kata Widya.
Baca juga: Dinkes DKI Jakarta Imbau Masyarakat Tidak Pilih-pilih Vaksin Booster
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.