Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Penjelasan Mengapa Sirkuit Formula E Jakarta Gunakan Bambu untuk Lapisan Bawah

Kompas.com - 11/03/2022, 11:49 WIB
Singgih Wiryono,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza menjelaskan alasan penggunaan material bambu untuk lapisan bawah sirkuit Formula E  yang dibangun di tempat yang cukup berair.

Alumni Teknik Sipil Institut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN) ini menyebutkan, penggunaan material bambu merupakan hal lumrah untuk pembangunan jalan di tepi laut atau pinggir sungai.

"Pokoknya di mana di situ termasuk cukup berair ya, untuk penguatan dan itu biasa (lumrah dilakukan) di dalam teknik sipil ya," ujar Riza saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (11/3/2022).

Baca juga: Wagub DKI Ungkap Alasan Bengkaknya Anggaran Pembangunan Sirkuit Formula E

Riza mengatakan, penggunaan bambu bukanlah hal baru dan sudah dilakukan di banyak tempat.

Namun, untuk pembangunan sirkuit Formula E, Riza menekankan bahwa tidak semua lapisan bawah sirkuit menggunakan bambu, karena ada beberapa tempat yang sudah keras.

"Tapi kan tidak semua menggunakan bambu, itu hanya di titik-titik tertentu saja," ucap Riza.

Dia juga memastikan, penggunaan bambu bukan berarti sirkuit dibangun semipermanen. Penggunaan bambu justru membuat bangunan sirkuit tahan lama dan bersifat permanen.

Baca juga: Pembangunan Sirkuit Formula E Capai 52 Persen, Anggaran Membengkak Rp 10 Miliar

"Itu kan (bambu) yang memperkuat justru, bukan di bambu kemudian tidak ada (menggunakan) batunya, bukan, itu kan lapisan tertentu," tutur dia.

Sebelumnya, penanggung jawab konstruksi sirkuit Formula E dari Jaya Konstruksi Ari Wibowo mengatakan, lapisan bawah area tanah lumpur sirkuit Formula E menggunakan material bambu.

Bambu digunakan untuk menahan beban konstruksi agar tidak turun saat digunakan untuk balapan.

"Bambu ini untuk semacam rakitnya," kata Ari, Rabu (23/2/2022).

Lapisan bambu disebut memiliki sifat tahan terhadap air dan juga cepat tersedia dalam jumlah yang banyak karena pembangunan sirkuit berkejaran dengan waktu penyelenggaraan yang akan digelar 4 Juni 2022.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com