TANGERANG, KOMPAS.com - Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengaku ingin meningkatkan kapasitas pembelajaran tatap muka (PTM) hingga 100 persen.
Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang kini menerapkan PTM berkapasitas 50 persen untuk murid kelas 6 SD dan 9 SMP.
Kemudian, mulai Senin (14/3/2022), murid SD kelas 1-6 dan murid SMP kelas 7-9 akan mengikuti PTM terbatas 50 persen.
Arief ingin meningkatkan kapasitas PTM dengan lebih optimal lagi.
"Terus, saya sih berkeinginan optimal ya untuk PTM. Artinya kalau bisa 100 persen, ya 100 persen," sebutnya melalui sambungan telepon, Jumat (11/3/2022).
Baca juga: PPKM Level 2 Berlaku di Tangerang, Alun-alun Ahmad Yani Kini Boleh Dipakai Warga
Menurutnya, tren penambahan kasus Covid-19 di Tangerang sudah melandai.
Dalam pekan ini, penambahan kasus Covid-19 konsisten di rentang angka 200 hingga 300 per harinya.
Selain itu, menurunnya status pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Tangerang ke level 2 juga menjadi alasan peningkatan kapasitas PTM di sana.
Arief menegaskan, murid yang nantinya bisa mengikuti PTM 100 persen adalah mereka yang sudah divaksinasi Covid-19 dosis satu atau dua.
Pemkot Tangerang, lanjutnya, sudah menyampaikan persyaratan itu ke kepala sekolah jenjang SD dan SMP.
Baca juga: Puluhan Pohon di Kawasan Fatmawati Ditebang untuk Pelebaran Jalan, Warga: Jadi Panas dan Gersang
"Makanya tadi rapat kepala sekolah, kami meminta PTM 100 persen bisa diikuti siswa yang sudah divaksin minimal dosis satu atau dosis dua," papar dia.
Di sisi lain, pihaknya tengah menunggu hasil skrining tes Covid-19 yang dilakukan terhadap murid kelas 6 dan 9 yang mengikuti PTM terbatas.
Hasil skrining itu menjadi pertimbangan untuk menerapkan wacana PTM 100 persen.
Selain itu, Pemkot Tangerang juga hendak berdiskusi dengan epidemiolog berkait penerapan PTM 100 persen untuk seluruh murid SD dan SMP.
"Hari Senin (14/3/2022), kita undang epidemolog dari Universitas Indonesia. Nah itu Prof Iwan baru bisa diskusi hari Senin jam 10.00 WIB. Habis itu, kita diskusikan internal, nanti kita putuskan," papar Arief.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.