Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Tangerang Ingin Tingkatkan Kapasitas PTM Hingga 100 Persen, Ini Pertimbangannya

Kompas.com - 11/03/2022, 21:09 WIB
Muhammad Naufal,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengaku ingin meningkatkan kapasitas pembelajaran tatap muka (PTM) hingga 100 persen.

Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang kini menerapkan PTM berkapasitas 50 persen untuk murid kelas 6 SD dan 9 SMP.

Kemudian, mulai Senin (14/3/2022), murid SD kelas 1-6 dan murid SMP kelas 7-9 akan mengikuti PTM terbatas 50 persen.

Arief ingin meningkatkan kapasitas PTM dengan lebih optimal lagi.

"Terus, saya sih berkeinginan optimal ya untuk PTM. Artinya kalau bisa 100 persen, ya 100 persen," sebutnya melalui sambungan telepon, Jumat (11/3/2022).

Baca juga: PPKM Level 2 Berlaku di Tangerang, Alun-alun Ahmad Yani Kini Boleh Dipakai Warga

Menurutnya, tren penambahan kasus Covid-19 di Tangerang sudah melandai.

Dalam pekan ini, penambahan kasus Covid-19 konsisten di rentang angka 200 hingga 300 per harinya.

Selain itu, menurunnya status pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Tangerang ke level 2 juga menjadi alasan peningkatan kapasitas PTM di sana.

Arief menegaskan, murid yang nantinya bisa mengikuti PTM 100 persen adalah mereka yang sudah divaksinasi Covid-19 dosis satu atau dua.

Pemkot Tangerang, lanjutnya, sudah menyampaikan persyaratan itu ke kepala sekolah jenjang SD dan SMP.

Baca juga: Puluhan Pohon di Kawasan Fatmawati Ditebang untuk Pelebaran Jalan, Warga: Jadi Panas dan Gersang

"Makanya tadi rapat kepala sekolah, kami meminta PTM 100 persen bisa diikuti siswa yang sudah divaksin minimal dosis satu atau dosis dua," papar dia.

Di sisi lain, pihaknya tengah menunggu hasil skrining tes Covid-19 yang dilakukan terhadap murid kelas 6 dan 9 yang mengikuti PTM terbatas.

Hasil skrining itu menjadi pertimbangan untuk menerapkan wacana PTM 100 persen.

Selain itu, Pemkot Tangerang juga hendak berdiskusi dengan epidemiolog berkait penerapan PTM 100 persen untuk seluruh murid SD dan SMP.

"Hari Senin (14/3/2022), kita undang epidemolog dari Universitas Indonesia. Nah itu Prof Iwan baru bisa diskusi hari Senin jam 10.00 WIB. Habis itu, kita diskusikan internal, nanti kita putuskan," papar Arief.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com