JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi Hukum DPR Ahmad Sahroni mengapresiasi langkah kepolisian menangkap Hendry Susanto, bos robot trading Fahrenheit yang diduga telah menipu ratusan orang.
Ia pun meminta polisi segera bergerak untuk menyita seluruh aset milik Hendry, apalagi kerugian korban dalam kasus ini disebut-sebut mencapai Rp 5 Triliun.
"Sita segera semua aset yang bersangkutan secara fisik dan non fisik untuk publik mengetahui," kata Sahroni saat dihubungi Kompas.com, Rabu (23/3/2022).
Sahroni mengatakan, aset yang disita itu nantinya bisa saja dikembalikan ke para korban melalui proses pengadilan.
Politisi Partai Nasdem ini memang sudah sejak lama menyoroti sepak terjang Hendry dan aplikasi robot trading Fahrenheit miliknya.
Pada 12 Maret lalu, Sahroni melalui akun instagramnya @ahmadsahroni88 pernah mengunggah gambar berisi informasi aksi penipuan yang dilakukan Hendry Susanto.
View this post on Instagram
Lewat unggahan tersebut, Sahroni juga mendorong kepolisian untuk segera mengejar dan menangkap Hendry.
Oleh karena itu, Sahroni pun mengapresiasi langkah Bareskrim Polri serta Polda Metro Jaya yang kini tengah bekerja mengusut kasus ini.
"Saya sangat yakin akan kinerja kepolisian yang telah menangkap boss trading, apresiasi besar dari saya bahwa Polri cepat dan tegas akan penindakan terkait trading yang menghebohkan jagat raya ini," kata Sahroni.
Baca juga: WNA China di Kelapa Gading Menolak Dirazia, Petugas Dobrak Pintu Apartemen
Hendry ditangkap oleh jajaran Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri pada Selasa (22/3/2022) kemarin. Setelah ditangkap, Hendry langsung ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus investasi bodong robot trading Fahrenheit.
Sebelum menangkap Hendry Susanto, polisi lebih dulu mengamankan empat anak buah Hendry yang bekerja sebagai karyawan pada robot trading Fahrenheit.
Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Metro Jaya Komisaris Besar (Kombes) Auliansyah Lubis mengatakan, keempat tersangka tersebut yakni D, IL, DB, dan MF.
Baca juga: Terungkapnya Investasi Bodong Robot Trading Fahrenheit Usai Ratusan Orang Jadi Korban...
Para pelaku berperan sebagai admin, pengelola website, dan mencari member atau mengajak khalayak berinvestasi di robot trading Fahrenheit.
Dari keempat tersangka itu lah polisi mendapat informasi soal sosok Hendry. Hendry disebut menjabat sebagai direktur di PT FSP Akademia Pro, perusahaan yang mengelola robot trading Fahrenheit.
"Kami tadi sudah memeriksa daripada data perusahaan tersebut, memang direkturnya HS," kata Auliansyah.
Baca juga: Nenek 80 Tahun Jadi Korban Mafia Tanah, Polda Metro Periksa Pengurus Panti Jompo
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.