Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buka Gerai Minyak Goreng Curah Murah, APPSI: Sudah Langka, Mahal Pula, Pedagang Teriak

Kompas.com - 24/03/2022, 20:15 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Pedagang Pasar Indonesia (APPSI) Jakarta Barat membuka gerai minyak curah murah di Pasar Tomang Barat atau Pasar Kopro di Grogol Petamburan, Jakarta Barat, pada Kamis (24/3/2022).

Ketua APPSI Jakarta Barat Afrizal mengatakan, operasi ini dilakukan untuk meringankan beban para pedagang yang kesulitan mendapatkan minyak goreng untuk melanjutkan usahanya.

Sebab, menurut dia, saat ini para pedagang tengah berteriak lantaran sulitnya harga minyak goreng kemasan yang menjulang tinggi.

Baca juga: 6.000 Liter Minyak Goreng Curah Tersedia di Pasar Tomang Barat, Dijual Rp 12.800 Per Kilogram

Sedangkan, persediaan minyak goreng curah langka.

"Sebenarnya minyak saat ini langka. Minyak kemasaan sudah langka, tapi harganya luar biasa sekali," kata Afrizal kepada wartawan, Kamis.

"Kalau buat pedagang mikro dan menengah atau UMKM, jujur tidak sanggup buat belanja minyak kemasan. Pedagang saat ini, jujur saja, teriak mereka," keluh Afrizal.

Tidak hanya pedagang, para ibu rumah tangga yang kebutuhan minyak gorengnya lebih sedikit dibandingkan pedagang pun, disebutnya ikut tercekik saat ini.

"Jangankan UMKM, ibu-ibu rumah tangga sendiri sempat teriak," pungkasnya.

Baca juga: Ketika Operasi Pasar Minyak Goreng Murah Pemprov DKI Terhalang Restu Kemendag...

Selain turun langsung menggelontorkan minyak curah murah, ia menyebut APPSI juga rutin melakukan aksi protes harga minya melalui sosial media.

"Pas harga naik itu, kami perang juga di media sosial. Kita tidak mungkin lah kalau begini terus (keadaannya). Sengsara! Kalau kami sih memikirkan pedagang, karena pedagang saat ini jujur berteriak," kata Afrizal.

Sementara itu, dalam giat acara di Pasar Tomang Barat hari ini, pihaknya telah menyediakan 6.000 liter minyak goreng curah di lokasi yang biasa dikenal dengan sebutan Pasar Kopro.

"Sebenarnya minyak curah ini disediakan khusus untuk pedagang. Cuma karena kita tidak bisa menahan warga yang mau minta (beli), jadi ya. Di sini juga mereka daftarnya on the spot," kata Afrizal .

Lantaran tingginya peminat, dalam acara itu, pihaknya pun membatasi jumlah pembelian setiap konsumen.

Baca juga: Gudang Minyak Goreng Wasilah 212 Disegel Polisi, Warga: Masih Beroperasi, tapi Enggak Ada Mereknya

"Kami terpaksa membatasi ya, untuk warga sekitar satu hingga dua jeriken, tapi kalau pedagang maksimal 50 jeriken," kata Afrizal.

APPSI menjual minyak goreng curah per kilogram dengan harga Rp 12.800.

Sedangkan, konsumen yang membeli minyak goreng curah di sana, harus memenuhi sejumlah persyaratan.

"Pembeli harus punya NPWP, fotokopi KTP, dan ada fakta integritas yang harus diisi," rinci Afrizal.

APPSI pun berencana menggelar kegiatan ini hingga berbulan-bulan ke depan. Namun, lokasinya berpindah-pindah di berbagai tempat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Megapolitan
4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

Megapolitan
KPU DKI Bakal 'Jemput Bola' untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

KPU DKI Bakal "Jemput Bola" untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

Megapolitan
Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Megapolitan
Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Megapolitan
Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Megapolitan
74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com