Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PA 212 Sebut yang Usulkan Jabatan Presiden 3 Periode sama dengan Makar

Kompas.com - 25/03/2022, 15:38 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Persaudaraan Alumni (PA) 212 mengatakan pihak yang mengusulkan jabatan presiden menjadi tiga periode sama dengan melakukan makar.

Hal itu mereka sampaikan saat berdemonstrasi di depan Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Jumat (25/3/2022).

Baca juga: Demo di Patung Kuda, PA 212 Tuntut Para Buzzer yang Menistakan Agama Ditangkap

"Di dalam konstitusi kita, dengan jelas dan tegas jabatan presiden hanya dua periode. Karena itu kalau ada yang mewacanakan tiga periode, dia telah melakukan makar! Setuju?" teriak sang orator dari atas mobil komando.

"Setuju!" balas massa yang mengikuti demonstrasi tersebut.

Sang orator pun mengatakan usul jabatan presiden menjadi tiga periode sangat bertentangan dengan konstitusi sehingga pengusulnya harus ditangkap.

"Tangkap!" teriak dia.

Sejumlah massa pun mengitari mobil komando yang terus menyampaikan yel-yel dan orasi dalam demonstrasi tersebut. Namun, demonstrasi tersebut tidak sampai menghalangi arus lalu lintas di Jalan Medan Merdeka Barat, Jalan Medan Merdeka Selatan, dan Jalan MH Thamrin.

 

Sebelumnya Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengatakan, tidak ada pengamanan khusus dari kepolisian terkait demonstrasi PA 212 pada hari ini.

Dia pun memastikan bahwa kegiatan yang menurut rencana berlangsung selepas sholat Jumat itu tidak akan menganggu aktivitas masyarakat. Hal itu karena sudah ada personel kepolisian yang dikerahkan untuk mengamankan jalannya aksi demonstrasi tersebut.

"Biasa saja, enggak ada masalah. Dan Jakarta insya Allah, sepertinya cuaca siang hari ini, cerah dan sejuk," kata Fadil.

Baca juga: PA 212 Gelar Aksi di Depan Patung Kuda, Minta Penista Agama Diproses Hukum

Sementara itu, Dirintelkam Polda Metro Jaya Kombes Hirbakh menjelaskan, pihaknya telah menerima surat pemberitahuan aksi yang bakal digelar di depan Istana Kepresidenan tersebut.

Dalam kegiatan tersebut, massa hendak menuntut pemerintah dan aparat penegak hukum untuk menindak atau menangkap pihak-pihak yang diduga telah melakukan penistaan agama.

"Sudah ada surat pemberitahuannya," ujar Hirbakh saat dikonfirmasi, Kamis (24/3/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com