Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjalanan Panjang Sirkuit Formula E, Kini Diminta Revisi demi Aspek Keselamatan...

Kompas.com - 28/03/2022, 06:40 WIB
Singgih Wiryono,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan sirkuit Formula E memasuki babak baru setelah drama panjang yang terjadi saat penentuan lokasi.

Sirkuit Formula E Jakarta yang sebelumnya digadang-gadang digelar di tengah kota kawasan Monumen Nasional sejak 2020 lalu harus digeser ke sisi utara Jakarta, yaitu di kawasan Ancol, Jakarta Utara.

Namun, sebelum ditentukan di Ancol, ada lima kandidat lokasi yang disebut-sebut akan menjadi venue perhelatan ajang balap mobil listrik itu.

Baca juga: Jakpro Tegaskan Sirkuit Formula E di Ancol Bersifat Permanen

Lokasi pertama, yaitu di Jalan Sudirman-Thamrin, kandidat kedua di Senayan, calon sirkuit ketiga di Pantai Maju Bersama atau pulau reklamasi, keempat di Jakarta International Expo Kebayoran dan terakhir di Ancol.

Pada 22 Desember 2021, Komite Pelaksana Formula E Jakarta yang dipimpin Ahmad Sahroni resmi menunjuk Ancol sebagai sirkuit Formula E untuk gelaran 2022.

Penunjukan Ancol tak lantas sirkuit yang dibangun bebas dari kontrofersi. Pasalnya 40 persen dari pembangunan sirkuit berada di atas tanah berlumpur.

Baca juga: Pertama Kali Melihat Proyek Kilat Sirkuit Formula E di Ancol

Tanah lunak tersebut diungkap oleh Sekretaris Komisi B DPRD DKI Jakarta Pandapotan Sinaga saat sidak 29 Desember 2021 lalu, tepat sepekan setelah lokasi pembangunan sirkuit ditentukan.

Revisi dari FEO

Setelah lokasi pembangunan sirkuit ditentukan, pembangunan tak langsung berjalan. PT Jakarta Propertindo yang ditunjuk sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) penyelenggara Formula E memulai proses tender.

Tender dilakukan sempat alami kegagalan saat pertama kali dibuka, setelah dibuka kedua kalinya PT Jaya Konstruksi dipilih untuk melakukan pembangunan.

Pembangunan sirkuit Formula E sepanjang 2,4 kilometer tersebut rencananya akan menghabiskan waktu 54 hari kerja, terhitung sejak 3 Februari sampai dengan 27 Maret 2022.

Baca juga: Jakpro Umumkan PT Jaya Konstruksi Pemenang Tender Sirkuit Formula E

Namun, rencana pembangunan selama 54 hari tersebut harus molor lantaran desain sirkuit yang dinilai pihak FEO belum memenuhi standar keselamatan yang diminta.

Hal tersebut disampaikan oleh Komite Pelaksana Formula E Jakarta Irawan Sucahyono saat digelar peninjauan sirkuit Jumat (25/3/2022) lalu.

Irawan memastikan, waktu pembangunan yang rencananya akan berlangsung 54 hari harus diperpanjang karena ada revisi bentuk sirkuit dari FIA.

Baca juga: Pembangunan Sirkuit Formula E Molor karena Harus Revisi Aspek Keselamatan

"Kemarin setelah ditinjau FIA ada sedikit perubahan," ucap Irawan di lokasi sirkuit.

Revisi yang diminta oleh FIA adalah penambahan pengaspalan untuk area-area yang disebut berpotensi terjadi kecelakaan.

Ada empat tikungan yang terlihat sangat menonjol untuk dilakukan revisi yaitu tikungan satu, tikungan tujuh, tikungan 13 dan tikungan 18.

Irawan menunjuk beberapa lokasi yang diarsir biru dalam peta pembangunan sirkuit yang akan diaspal lebih banyak di sisi luar sirkuit.

Aspal dibuat menjorok keluar lintasan agar saat ban mobil mengalami slip bisa tetap aman dari sisi keselamatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Megapolitan
6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

Megapolitan
Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Megapolitan
Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Megapolitan
Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Megapolitan
Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Megapolitan
DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Megapolitan
Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Megapolitan
Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Megapolitan
DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Megapolitan
Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com