JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono menolak hasil riset Setara Institute yang menempatkan Kota Depok sebagai daerah paling intoleran.
Ia mengaku lebih memercayai riset terkait indeks kerukunan umat beragama yang dirilis Kementerian Agama (Kemenag).
"Saya rasa indeks (dari Setara Institute) tersebut tidak pas. Karena kalau yang pas yaitu dari indeks kerukunan beragama dari Kementerian Agama," kata Imam di Balai Kota Depok, Senin (4/4/2022).
"Pemerintah sudah mengeluarkan indikator kerukunan umat beragama dan, Depok bagian dari Jawa Barat wilayahnya cukup tinggi 72,7 persen, artinya cukup baik," sambungnya.
Sayangnya riset yang dilakukan Kemenag itu tidak mengukur tingkat kerukunan umat beragama di tingkat kabupaten/kota. Berbeda dengan Setara Institute, riset Kemenag hanya mengukur skor di tingkat provinsi.
Jadi walaupun diketahui bahwa skor kerukunan umat beragama di Jawa Barat tahun 2021 adalah 72,7, namun tidak diketahui pasti skor yang diraih Kota Depok.
Sebab, Kota Depok hanya lah salah satu bagian kecil dari Jawa Barat yang memiliki 27 kabupaten/kota.
Baca juga: Dipolisikan terkait Konten Pornografi, Hotman Paris: Saya Akan Laporkan Balik Mereka Semua
Imam menambahkan, selama ini Pemkot Depok tak memiliki masalah terkait intoleransi. Kalaupun ada persoalan, akan diselesaikan dengan musyawarah oleh Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).
"Selama sejak saya jadi menjabat Wakil Wali Kota, enggak ada persoalan-persoalan terkait intoleran yang sampai ke kami," katanya.
Imam pun khawatir jika suatu lembaga yang bukan berasal dari pemerintah malah membuat indikator yang menyudutkan sebuah daerah ataupun kota.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.