Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polda Metro Jaya Kesulitan Identifikasi Pria Diduga Polisi yang Pukul Ojol Saat Beri Tilang

Kompas.com - 06/04/2022, 12:54 WIB
Tria Sutrisna,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya kesulitan mengungkap identitas pria diduga polisi yang memukul seorang ojek online (ojol) saat melakukan penilangan di Kedoya, Jakarta Barat.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan, hingga kini Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Metro Jaya belum mengetahui identitas pria tersebut.

"Belum diketahui identitas pengendara yang mengaku sebagai anggota Polri dan melakukan tindakan arogan tersebut," ujar Zulpan saat dikonfirmasi, Rabu (6/4/2022).

Baca juga: Viral Video Diduga Polisi Berkata Kasar Saat Tilang Ojol di Kebon Jeruk

Menurut Zulpan, penyidik Subbid Paminal Propam Polda Metro sudah mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan menyisir kamera pengintai atau CCTV yang terpasang di sekitar lokasi.

Dari situ, kepolisian tidak mendapatkan CCTV yang mengarah ke lokasi dan merekam kejadian pemukulan tersebut.

"Hasil cek TKP pertama yang dilakukan oleh anggota Subbidpaminal di Jalan Kedoya Raya Jakbar dekat Exit Tol Kebon Jeruk, tidak ada CCTV yang mengarah ke lokasi kejadian," ungkap Zulpan.

Baca juga: Propam Polda Metro Jaya Selidiki Video Diduga Polisi Pukul Driver Ojol saat Menilang di Kedoya

Selain itu, lanjut Zulpan, anggota juga meminta keterangan sejumlah ojol yang kerap menunggu penumpang di sekitar lokasi kejadian.

Para ojol tersebut mengaku mengetahui tindakan penganiayaan yang menimpa salah satu rekannya pada Minggu (3/4/2022).

"Hasil klarifikasi terhadap pengendara ojol yang mangkal di lokasi, mereka mengetahui tindakan penganiayaan dimaksud," kata Zulpan.

Baca juga: Pria Diduga Polisi yang Pukul Pengemudi Ojol saat Menilang di Kedoya Sempat Keluarkan Senpi

Meski begitu, Zulpan berujar bahwa para pengemudi ojol di lokasi tidak mengetahui secara pasti sosok pelaku yang mengaku sebagai anggota Polri tersebut.

"Tapi tidak ada yang mengatahui atau kenal dengan seseorang yang mengaku anggota Polri itu. Mereka juga tidak ada yang melihat nomor polisi kendaraannya," ungkap Zulpan.

Sebelumnya, beredar di media sosial video seorang ojol sedang diberhentikan dan diperlakukan kasar oleh pria yang dinarasikan sebagai polisi.

Dalam video tersebut, awalnya seseorang yang memakai jas hujan terlihat mendorong motornya ke tepi jalan. Seseorang berjaket ojol lainnya mengikutinya dari belakang sembari membawa sebuah paket.

Di depannya, seorang pria berpakaian serba hitam yang mengendarai motor tanpa plat nomor terlihat berhenti terlebih dahulu di tepi jalan.

Perekam video yang mengikuti kedua ojol sembari merekam pun berkata "polisi, polisi".

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com