Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Massa Ikut Demo BEM SI 11 April, Polres Tangsel Dirikan Posko Penyekatan di 8 Titik Ini

Kompas.com - 11/04/2022, 05:15 WIB
Muhammad Naufal,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Polisi Resor (Polres) Tangerang Selatan (Tangsel) bakal mendirikan delapan posko penyekatan di wilayah hukumnya pada Senin (11/4/2022).

Pendirian pos penyekatan itu untuk meminimalisir pelajar atau mahasiswa untuk mengikuti aksi demo yang akan digelar Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia (SI) di Istana Merdeka, Jakarta Pusat.

Berikut merupakan lokasi posko yang akan didirikan di delapan titik di wilayah hukum Polres Tangsel:

  1. Kawasan Sandratex, Ciputat Timur
  2. Jalan RE Marthadinata, Pamulang
  3. Perempatan Viktor, Serpong
  4. Perempatan Gading Serpong, Serpong
  5. Jalan Raya Bintaro Utama, Sektor 3, Pondok Aren
  6. Perempatan Muncul, Cisauk
  7. Pertigaan Gumarang, Curug
  8. Bawah kolong Tol Bitung

Baca juga: Mahasiswa Akan Demo di Depan Istana 11 April, Polisi Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Polres Tangsel juga akan mendirikan posko penyekatan di stasiun kereta. Berikut posko penyekatan di stasiun kereta di wilayah hukum Polres Tangsel:

  1. Stasiun Jurang Mangu
  2. Stasiun Sudimara
  3. Stasiun Pondok Ranji
  4. Stasiun Rawa Buntu
  5. Stasiun Serpong
  6. Stasiun Cisauk
  7. Stasiun Cicayur

Kepala Polres Tangsel Ajun Komisaris Besar Polisi Sarly Sollu sebelumnya mengimbau, para pelajar dan mahasiswa di Tangerang Selatan untuk tak mengikuti aksi demo di Istana Negara itu.

Baca juga: Polisi Imbau Pelajar dan Mahasiswa di Tangsel Tak Ikuti Demo BEM SI 11 April

"Kami berharap dan mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat terutama adik-adik mahasiswa dan anak-anak kami yang masih duduk di bangku SMP maupun SMA hendaknya hindari ikut demo dengan cara turun ke jalan dan arak-arakan," paparnya.

Dia mengimbau pelajar dan mahasiswa agar tak mengikuti demo itu karena khawatir aksi tersebut ditunggangi oleh pihak yang tak bertanggung jawab.

Menurut Sarly, aksi demo tersebut dikhawatirkan akan berujung ricuh dan merugikan diri sendiri atau masyarakat lain.

"Dikawatirkan ada pihak-pihak yang menunggangi (aksi demo) dengan cara menyebarkan berita hoaks, mengajak aksi anarkis turun ke jalan sehingga merugikan diri sendiri dan masyakat pada umumnya," urainya.

Sarly mengajak masyarakat, khususnya pelajar dan mahasiswa, untuk berintrospeksi diri dan khusyuk menjalani ibadah puasa selama bulan Ramadhan 2022 ini.

"Terlebih di bulan suci Ramadhan ini, hendaknya kita intropeksi diri dan khusyuk menjalankan ibadah puasa untuk memuliakan bulan suci Ramadhan," pintanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com