"Dari dalam mereka sempat minta tolong, cuma katanya pintunya terkunci dan saya juga enggak tahu yang mengunci itu anaknya atau siapa," kata dia.
Pascaperistiwa, anak pertama korban merasa tertekan dan sudah ditempatkan di tempat yang aman.
Baca juga: RS Polri Identifikasi Satu Keluarga yang Tewas dalam Kebakaran Bengkel Motor di Warakas
Kemudian, lima korban meninggal telah dibawa ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. Rencananya, jenazah akan dibawa ke kampung halaman mereka di Medan, Sumatera Utara.
Adapun korban jiwa dalam peristiwa ini adalah John Faber Tampubolon (50), Darmawati Simanjuntak (50), Fransiskus Darius (15), Maria AF (13), dan Luis Tampubolon (9).
Kelima korban yang berada di dalam ruko, saat kejadian diketahui sempat menggedor pintu dan berteriak minta tolong.
Hendriyan (40), tetangga korban, mengatakan, saat api masih berkobar, warga sudah berkumpul di depan lokasi dan mengetahui bahwa korban masih berada dalam ruko yang juga dijadikan bengkel itu.
Korban meminta pertolongan untuk dibukakan pintu ruko.
"Warga tahu (korban masih di dalam), kedengaran mereka minta tolong. Tapi bagaimana, api sudah besar. Mereka gedor-gedor rolling juga kedengeran," kata Hendriyan, saat ditemui di rukonya yang bersebelahan dengan lokasi kebakaran.
Kebakaran tersebut terjadi pada Selasa dini hari. Hendriyan menuturkan, kobaran api yang sudah membesar dan tidak ada sumber air, membuat warga kesulitan untuk membantu memadamkan api.
Seorang warga, kata Hendri, sempat menggunakan galah untuk membuka pintu ruko.
"Cuma begitu rolling door sudah ambrol sedikit, itu kelihatan kaki korban sudah jatuh di depan rolling," kata dia.
Baca juga: Satu Keluarga Korban Tewas Kebakaran di Warakas Sempat Gedor Pintu dan Teriak Minta Tolong
Ketika pintu ruko terbuka, Hendriyan melihat tiga korban sudah dalam kondisi terbakar. Mereka adalah ayah, ibu, dan anaknya yang paling kecil.
Menurut informasi yang ia dengar, anak perempuan dari keluarga tersebut ditemukan tewas di kamarnya. Namun dia tidak bisa memastikan informasi tersebut.
Sementara, Ketua RT setempat Asmawati mengatakan, api diduga berasal dari bagian belakang ruko dan korban tidak bisa menyelamatkan diri karena pintu terkunci.
"Warga gedor-gedor itu tapi enggak bisa kebuka, pertolongan pertamanya dari warga dulu, terus damkar datang," kata dia.