JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus video hoaks dengan narasi seorang ibu menganiaya dengan menggorok anak kandungnya gara-gara dibangunkan sahur di Jalan Sawo, Kelurahan Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, berakhir damai.
Penyebar hoaks berinisial MRA (23) telah meminta maaf karena telah menyebarkan video lewat akun TikTok-nya yang memperlihatkan seorang anak perempuan menangis.
Dinarasikan, anak itu dianiaya ibunya gara-gara membangunkan sahur. Polisi mengatakan bahwa narasi itu tidak benar.
Berdasarkan pemeriksaan, pelaku mengaku tidak berada di lokasi kejadian saat video hoaks itu direkam, Jumat (15/4/2022).
MRA mendapat video dari grup WhatsApp, kemudian ia mengunggahnya ke TikTok.
"Dia (pelaku) berusaha meng-upload video. Ternyata dia itu belum mengecek kebenaran, tapi sudah langsung main upload saja, main disebarkan," ujar Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Cipayung Kompol Bambang Cipto, Senin (18/4/2022).
Baca juga: Kasus Video Hoaks Ibu Gorok Anak Berakhir Damai, Pelaku Dipulangkan
MRA pun menyampaikan permohonan maafnya usai ditangkap.
"Saya minta maaf buat korban yang bersangkutan, sekali lagi minta maaf," ujar MRA di Mapolsek Cipayung.
MRA mengakui bahwa ia tidak teliti sebelum mengunggah video ke media sosial.
"Saya salah informasi, kurang teliti menangkap informasi, jadi saya simpulkan sendiri," kata MRA.
"Sudah dipulangkan ke orangtuanya. Kemarin sudah mediasi kedua belah pihak," ujar Bambang, Selasa (19/4/2022).
Dalam proses mediasi itu, pelaku telah meminta maaf dan menyesali perbuatannya.
"Intinya sudah minta maaf atas keteledorannya karena tidak crosscheck (informasi)," kata Bambang.
Sebelumnya, Y (57), ibu yang disebut menganiaya anak perempuannya itu juga ingin berdamai dengan pelaku.