Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tuntut Jokowi Mundur dari Jabatannya Sekarang, Emak-emak: Semoga Legawa seperti Soeharto

Kompas.com - 21/04/2022, 18:47 WIB
Muhammad Naufal,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekelompok ibu-ibu alias emak-emak, menuntut Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengundurkan diri dari jabatannya sekarang juga saat mengikuti aksi unjuk di depan Gedung DPR/MPR, Jakarta, Kamis (21/4/2022).

Unjuk rasa di depan gedung tersebut diketahui digelar elemen mahasiswa dan buruh.

Ki, warga Kabupaten Bogor, Jawa Barat, itu meminta Jokowi mundur dari jabatannya lantaran pemerintah saat ini dinilai semakin membuat kegaduhan.

Baca juga: Temui Pimpinan DPR, Ketua KASBI Singgung Regulasi Kerap Tak Libatkan Publik

"Yang terpenting, Bapak Jokowi semoga legawa seperti Soeharto (Presiden ke-2 RI). Penginnya seperti itu karena udah enggak bener pemerintahan ini. Makin banyak kegaduhan yang ada di pemerintahan," paparnya saat ditemui, Kamis.

Saat ditanya apakah yang dimaksud adalah Jokowi mundur pada tahun 2024 sesuai masa jabatannya, Ki membantah hal tersebut.

Ia meminta Jokowi mundur saat ini juga.

"Oh, iya, dong sekarang. Masa mau nanti? Mau nanti 2024 gitu, dia (Jokowi) turun? Ya sama juga bohong. Kita menuntut legowo lah Pak Jokowi turun," ucap Ki.

Baca juga: Tak Kunjung Ditemui Jokowi, Massa Aksi BEM SI Kerakyatan Mundur ke Arah Bundaran Patung Kuda

Dia menilai, Jokowi merupakan sosok presiden yang baik. Namun, menteri-menterinya kurang berkoordinasi.

Dalam kesempatan itu, Ki tak mengungkapkan maksud dari menteri-menteri yang kurang berkoordinasi tersebut.

"Sebenarnya, menurut saya pribadi, Jokowi baik. Tapi di samping-sampingnya itu lho, menteri-menterinya kurang koordinasi," sebutnya.

Selain itu, dia juga menolak soal masa jabatan presiden tiga periode.

"Iya dong jelas, saya menolak presiden tiga periode," kata Ki.

Hingga saat ini, unjuk rasa yang berlangsung tergolong kondusif.

Massa buruh berorasi dengan berapi-api. Massa mahasiswa pun tak kalah menyuarakan tuntutan mereka.

Adapun massa buruh yang tergabung dalan unjuk rasa ini berasal dari Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) dan Federasi Serikat Pekerja Logam Elektronik Mesin Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP LEM SPSI).

Sementara itu, massa mahasiswa tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Indonesia (AMI).

Kepolisian kini bersiaga dari sisi luar dan dalam pagar gedung parlemen tersebut.

Sedikitnya ada 10 tuntutan yang akan disampaikan oleh elemen buruh dan mahasiswa dalam aksi demo 21 April 2022.

Adapun aksi ini digelar bersamaan dengan demonstrasi di Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat, yang dilaksanakan oleh Aliansi BEM SI Kerakyatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Megapolitan
Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Megapolitan
Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com