Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Koalisi Warga Desak Anies Ambil Langkah Konkret Perbaiki Kualitas Udara Jakarta

Kompas.com - 22/04/2022, 15:02 WIB
Singgih Wiryono,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Koalisi Perjuangan Warga Jakarta (Kopaja) mempertanyakan langkah konkret Gubernur DKI  Jakarta Anies Baswedan untuk memperbaiki kualitas udara di Jakarta setelah putusan gugatan warga terhadap polusi udara di Ibu Kota.

Hal tersebut merupakan salah satu tuntutan dari sembilan tuntutan yang disampaikan dalam Surat Peringatan (SP) 1 yang diberikan kepada Anies menjelang enam bulan masa berakhir jabatannya sebagai Gubernur DK Jakarta.

"Kami mendesak Anies untuk melakukan langkah-langkah konkret terukur," ujar perwakilan warga dari LBH Jakarta Jenny Silvia di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (22/4/2022).

Baca juga: Anies Diberi SP 1 oleh Koalisi Perjuangan Warga Jakarta, Ini 9 Tuntutannya

Pemprov DKI Jakarta dinilai belum melakukan upaya optimal dalam melaksanakan putusan pengadilan atas gugatan warga terhadap polusi udara di Jakarta.

"Hal ini dapat dibuktikan dengan status Baku Mutu Udara Ambien (BMUA) yang masih jauh di bawah ambang batas sehat bagi warga," tutur Jenny.

Upaya teknis yang dilakukan Pemprov DKI, kata Jenny, tidak bisa diukur dan tidak teruji secara ilmiah dan dinilai tidak transparan.

Kebijakan Pemprov DKI juga dinilai tidak bersentuhan langsung dengan penanganan polusi udara yang masih menjadi persoalan serius.

"Warga DKI Jakarta bertaruh nyawa setiap harinya karena polusi udara," ucap Jenny.

Baca juga: Perwakilan Warga Sempat Berdebat dengan Pamdal Saat Berikan SP 1 ke Anies di Balai Kota

Untuk itu, warga meminta agar Anies mengambil langkah untuk menganggarkan khusus untuk penambahan stasiun pemantauan kualitas udara di DKI Jakarta.

Pemprov DKI juga diminta untuk melakukan pengawasan, penegakan hukum, dan transparansi terhadap ketaatan terhadap aturan pengendalian pencemaran udara.

"Menginventarisir mutu udara ambien, potensi sumber pencemar udara, kondisi meteorologis dan geografis, serta tata guna tanah dengan mempertimbangkan penyebaran emisi dari sumber pencemar dan melibatkan partisipasi publik," imbuh dia.

Tidak hanya itu, Jenny juga menyampaikan agar Pemprov DKI membuat strategi dan rencana aksi pengendalian pencemaran udara yang melindungi kesehatan manusia lingkungan dan ekosistem.

"Termasuk kesehatan populasi yang sensitif berdasarkan pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi secara terfokus, tepat sasaran, dan melibatkan partisipasi publik serta berkoordinasi dengan pemerintah pusat dalam upaya pengendalian polusi udara di Jakarta," ujar dia.

Baca juga: Anies Akan Shalat Idul Fitri di Jakarta International Stadium

Selain perbaikan kualitas udara Jakarta, terdapat delapan tuntutan lainnya yaitu:

- Sulitnya akses air bersih di Jakarta akibat swastanisasi air

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com