Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pemudik Asal Pati yang Membawa Serta Burung Kesayangannya

Kompas.com - 01/05/2022, 13:59 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Editor

KOMPAS.com - Seorang pemudik bernama Didik membawa serta burung kesayangan berjenis Samyong saat mudik Lebaran ke kampung halamannya di Pati, Jawa Tengah.

Dikutip Antara, Minggu (1/5/2022), Didik yang dijumpai di area Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, mengaku kasihan terhadap burung tersebut.

Sebab apabila ia mudik, tidak ada yang merawatnya. Oleh sebab itu, dia memilih untuk membawanya ke kampung halaman.

"Kalau saya mudik, tapi burungnya tidak ada yang merawat, kasihan. Jadi, saya bawa pulang (ke kampung), daripada nanti takutnya mati," ujar Didik.

Baca juga: Unik, Pemudik Ini Pasang Tulisan “Mudik sama Ayang” di Motornya, Begini Cerita di Baliknya

Burung mungil berusia empat bulan yang memiliki perpaduan warna kuning pada badan dan hitam pada kepala itu ditempatkan di dalam sangkar.

Didik menutup sangkar kayu dengan kain hitam agar burung yang merupakan hewan endemik di Flores, Nusa Tenggara Timur itu tidak mengalami stres.

Selain menutup sangkar dengan sarung, Didik tidak lupa membawa jangkrik untuk diberikan kepada burung Samyong-nya selama menempuh perjalanan darat.

Di dalam bus, rencananya Didik tidak akan meletakkan sangkar burung di sembarang tempat.

"Nanti saya pangku sangkar burungnya di dalam bus," kata pekerja proyek yang baru satu bulan indekos di Halim, Jakarta Timur itu.

Baca juga: Cerita Pemudik Antre 4 Jam Beli Tiket: Enggak Tahu Kalau Bisa Beli Online

Ia berharap, burung kesayangannya tersebut tetap bernyanyi merdu selama perjalanan. Sebab, nyanyiannya pasti akan menghibur dirinya dan para penumpang bus lainnya.

Rencananya, Didik akan kembali ke Jakarta dua hari usai Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah.

Ia sempat curhat soal mahalnya harga tiket bus pada arus balik nanti yang mencapai Rp 550 ribu.

"Lumayan mahal dan agak susah cari tiket. Tapi memang wajar karena lagi ramai musim mudik," kata Didik yang mudik didampingi dua orang rekannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Toyota Fortuner Picu Kecelakaan Tol MBZ, Ternyata Mobil Dinas Polda Jabar...

Toyota Fortuner Picu Kecelakaan Tol MBZ, Ternyata Mobil Dinas Polda Jabar...

Megapolitan
Truk Trailer Terbalik di Clincing akibat Pengemudinya Kurang Konsentrasi

Truk Trailer Terbalik di Clincing akibat Pengemudinya Kurang Konsentrasi

Megapolitan
Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Megapolitan
Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Megapolitan
Longsor 'Teror' Warga New Anggrek 2, Waswas Mencengkeram meski Tinggal di Perumahan Elite

Longsor "Teror" Warga New Anggrek 2, Waswas Mencengkeram meski Tinggal di Perumahan Elite

Megapolitan
Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Megapolitan
Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Megapolitan
Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Megapolitan
Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Megapolitan
Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Megapolitan
Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com