"Di lapangan itu maksudnya dari sisi klinis maupun dari sisi epidemiologi," imbuh Widyastuti.
Upaya lainnya, Pemprov DKI berkoordinasi dengan seluruh direktur rumah sakit dan kepala puskesmas untuk mengikuti imbauan Kemenkes terhadap penanganan penyakit hepatitis akut misterius itu.
Meski ditemukan kasus suspek yang sudah dinyatakan meninggal dunia, Widyastuti meminta warga untuk tetap tenang.
Warga cukup menjalankan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) agar terhindar dari penularan virus penyebab hepatitis.
"Enggak perlu panik, tapi selalu PHBS. Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun saat usai BAB dan saat mau makan. Kemudian sanitasi lingkungan sekitar," ujar Widyastuti.
Penyakit hepatitis dijelaskan Widyastuti bukanlah penyakit yang baru ditemukan sehingga langkah antisipasi bisa dilakukan sedini mungkin.
Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG: Jakarta Berawan dan Cerah Berawan Sepanjang Hari
Hepatitis bisa menular melalui aktivitas makan minum yang tidak higienis.
"Karena kalau ini (hepatitis akut misterius) dikatakan setara hepatitis A, maka salah satu pintu penularannya adalah oral (dari mulut)," tutur dia.
Itulah sebabnya, mencuci tangan sebelum makan adalah hal penting yang harus dilakukan setiap orang untuk menghindari penularan tersebut, termasuk mencuci bersih tempat makan agar terhindar dari ragam penyakit hepatitis.
Apabila terdapat gejala seperti gangguan pencernaan yang disertai demam, Widyastuti meminta masyarakat untuk berobat ke fasilitas kesehatan terdekat.
"Kalau ada demam dan gangguan pencernaan, segera datangi faskes terdekat," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.