Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PTM di Jakarta yang Dibayangi Kemunculan Hepatitis Akut...

Kompas.com - 12/05/2022, 11:42 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah sekolah di Jakarta kembali menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen setelah libur Lebaran. Namun, pelaksanaan PTM kali ini menjadi sorotan karena berlangsung di tengah penularan hepatitis akut. 

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, kasus dugaan hepatitis akut misterius di Jakarta mencapai angka 21 hingga Rabu (11/5/2022). Riza mengatakan, dari 21 dugaan kasus yang ditemukan, tiga di antaranya meninggal dunia.

"Data sementara ada 21 kasus yang diduga terkait hepatitis akut, meski demikian ini masih dalam proses penyelidikan epidemiolog," kata Riza saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (11/5/2022). 

Baca juga: Pasien Hepatitis Akut Misterius di Jakarta Mayoritas Usia di Bawah 16 Tahun

Kendati demikian, Riza tidak merinci kasus hepatitis akut tersebut tersebar di daerah mana saja.

"Nanti dicek datanya ke Dinkes," imbuh dia.

Yang tertular mayoritas berusia di bawah 16 tahun

Ia mengatakan, dari 21 dugaan kasus hepatitis akut yang ditemukan di Jakarta, mayoritas berusia di bawah 16 tahun.

"Dari 21 kasus, 14 orang termasuk tiga yang meninggal berusia kurang dari 16 tahun," ujar Riza.

Sedangkan tujuh orang lainnya, kata Riza, berusia di atas 16 tahun lebih. Riza menjelaskan 14 orang yang berusia kurang dari 16 yahun tersebut masih dalam proses penyelesaian pemeriksaan hepatitis.

"Belum semua lengkap jenis pemeriksaan Hepatitis A-E sehingga semua masih berstatus pending clasification," tutur Riza.

Baca juga: Waspada Penyebaran Hepatitis Akut Misterius, Cara Mencegah hingga Tindakan jika Bergejala

 

Sedangkan tujuh orang lain berusia 16 tahun lebih, sehingga tidak masuk kriteria WHO sebagai kewaspadaan hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya.

Untuk mengantisipasi kasus tersebut terus meluas, Pemprov DKI Jakarta memerintahkan seluruh jajaran tenaga kesehatan di tingkat rumah sakit dan puskesmas untuk melaporkan perkembangan penyakit hepatitis yang terdata. Begitu juga dengan jajaran administrasi Pemprov DKI Jakarta di tingkat adminstriasi kota/kabupaten.

Politikus partai Gerindra ini meminta agar seluruh jajaran Pemprov DKI tidak menganggap enteng penyebaran kasus hepatitis tersebut.

"Semua penyakit harus kita lawan, kita hadapi dengan terus memberikan pelayanan terbaik kita," ujar dia.

Riza juga meminta agar seluruh masyarakat bisa memberikan perhatian atas kasus tersebut. Karena saat ini, kata Riza, dugaan kasus hepatitis akut misterius tidak hanya menjangkit anak-anak, melainkan juga orang dewasa.

Baca juga: Antisipasi Hepatitis Akut, KPAI Dorong Kemendikbud Evaluasi Pembukaan Kantin Sekolah

 

"Yang harus diketahui ternyata hepatitis akut ini tidak hanya untuk anak-anak bahkan juga orang dewasa. Jadi kita semua ini harus hati-hati," kata Riza

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Pernyataan Ketua STIP Soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP Soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com