Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suhu Panas Landa Kota Tangerang, Warga Cari Kafe Ber-AC Guna Sejukkan Diri

Kompas.com - 13/05/2022, 16:14 WIB
Muhammad Naufal,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

Menurut dia, suhu panas di Kota Tangerang sudah terjadi sejak satu pekan ini.

Tak hanya itu saja, saat malam hari, Kota Tangerang justru dilanda hujan lebat.

"Ngerasain dari beberapa hari yang lalu, mungkin sudah hampir semingguan. Cuaca ekstrem ya, kadang panas, kadang ujan. Kalau panas, panas banget. Sampai kalau misal hujan, jadi banjir, sangking ekstremnya," tuturnya, Jumat.

Baca juga: Jumlah Penumpang KA di Jakarta Meningkat Hampir Dua Kali Lipat Jelang Libur Waisak

Untuk menghindari suhu panas itu, April rela pulang kembali ke kosnya saat sedang bekerja.

Selain itu, jika merasa malas untuk kembali ke kosnya, ia bakal mencari kafe dan bekerja di sana.

"Saya kan ngekos ya, kalau di kos ada AC, sampai melipir ke kos an saya. Sangking panasnya, jadi berangkat kerja lalu balik, lagi cari AC demi mendinginkan," ucapnya.

Menurut dia, suhu panas tersebut memengaruhi suasana hatinya saat bekerja.

Karena itu, April kerap mencari tempat yang nyaman agar suasana hatinya membaik dan optimal untuk bekerja.

"Kalau panas, kan pengaruh ke mood ya. Kerjanya jadi enggak enak gitu, makanya cari tempat yang dingin biar kerjanya jadi enak juga," sebutnya.

Baca juga: Kemendagri Sebut Penjabat Gubernur DKI Jakarta Harus di Atas Luar Biasa

April kini kerap mengonsumsi air putih dan vitamin untuk menghadapi cuaca yang tak menentu di Kota Tangerang.

Menurut dia, air putih dan vitamin menjadi hal yang wajib dikonsumsi agar tidak jatuh sakit saat ini.

Padahal, April mengakui, ia jarang mengonsumsi vitamin saat sebelum suhu panas ini menerpa Kota Tangerang.

"Bagaimanapun caranya, harus minum air putih. Trus juga jadi minum vitamin," kata dia.

"Padahal sebelumnya enggak biasa minum vitamin. Udah deh, gue harus minum vitamin, buat ngejaga tubuh, apa lagi kerja di lapangan juga," imbuhnya.

Baca juga: Suhu Panas Akhir-akhir Ini, Ini Penyebab dan Imbauan dari BMKG

Diberitakan sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis data terkait suhu panas terik yang sedang melanda Indonesia.

Dikutip dari Instagram @infobmkg, BMKG mencatat bahwa suhu maksimum yang terukur sejak 1-7 Mei 2022 berada di kisaran 33-36,1 derajat celsius.

Beberapa wilayah seperti Tangerang dan Kalimarau, Kalimantan Utara, memiliki suhu maksimum mencapai 36,1 derajat celsius.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com