JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melaksanakan program eliminasi untuk memutus mata rantai penularan penyakit hepatitis.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Dwi Oktavia mengatakan, salah satu cara yang dilakukan adalah skrining pada ibu hamil.
"Mulai dari ibu hamil melalui tripel eliminasi, kemudian vaksinasi hepatitis B diberikan untuk bayi baru lahir juga diberikan pada bayi 2, 3, 4 (bulan)," kata Dwi dalam diskusi daring, Kamis (18/5/2022).
Dwi mengatakan, bayi yang baru lahir dan sudah diberikan vaksin hepatitis nantinya bisa divaksin kembali ketika sudah dewasa untuk menghindari penyakit hepatitis.
Baca juga: Mama is My Hero Bantu Ibu-ibu Tulang Punggung Keluarga di Jakarta Utara
Pihak rumah sakit juga sudah mempersiapkan obat-obatan jika nantinya ada bayi yang terjangkit hepatitis saat lahir.
"Contohnya hepatitis B positif, maka bayi yang dilahirkan langsung diberikan obat atau antibodi yang bisa mencegah risiko penularan pada bayi," ujar dia.
Sebelumnya, Dinkes DKI Jakarta memaparkan perkembangan kasus hepatitis akut misterius yang terjadi di DKI Jakarta dalam rapat kerja bersama Komisi E DPRD DKI Jakarta, Rabu (18/5/2022).
Dwi menjelaskan, terdapat 24 orang yang sedang menjalani pemeriksaan. Satu orang keluar sebagai suspek, 3 kasus probabel dan 20 lainnya masih dalam pendalaman.
Baca juga: Wali Kota Jakarta Utara Berharap Kios Mama is My Hero Bantu Para Ibu Tulang Punggung Keluarga
"Sekarang yang masih berstatus pengembangan itu ada 20 orang, jadi masih perlu hasil periksanya," ujar Dwi di Gedung DPRD DKI, Rabu.
Dwi menjelaskan, angka tersebut mengerucut dari temuan sebelumnya yang mencapai 49 orang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.