JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya menduga bahwa pria bertato berinisial I alias D yang dibunuh di Desa Muktiwari, Cibitung, Kabupaten Bekasi, sempat melakukan perlawanan.
Hal itu disampaikan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan ketika mengungkapkan adanya bekas luka lain di tubuh korban.
Luka tersebut berupa bekas cakaran yang diduga disebabkan perlawanan korban saat pelaku melancarkan aksinya.
"Ditemukan di tubuh korban ada luka ya, luka cakar yang bisa dikatakan adanya perlawanan ya," ujar Zulpan saat dihubungi, Jumat (20/5/2022) malam.
Baca juga: Polisi Tangkap Satu Pelaku Pembunuhan Pria Bertato di Cibitung
Saat ini, kata Zulpan, penyidik tengah mendalami hubungan antara korban dan pelaku yang merupakan rekan kerja.
Hal itu untuk mengetahui apakah keduanya sempat memiliki permasalahan pribadi atau tidak.
"Masih dilakukan pemeriksaan ya, belum tuntas sampai sekarang. Tapi pengakuan sementara kan katanya diminta oleh korban perbuatan itu," ungkap Zulpan.
"Tetapi tentunya polisi harus kumpulkan bukti dan keterangan saksi yang lain," sambungnya.
Baca juga: Pelaku Mengaku Bunuh Pria Bertato di Bekasi untuk Keluarkan Ilmu Kanuragan
Adapun pengungkapan kasus pembunuhan tersebut berawal dari penemuan jasad I oleh seorang saksi berinisial N (65) yang sedang berada di sawah.
Dia kemudian melihat styrofoam berbentuk segi panjang di seberang sungai dan berniat mengambilnya untuk digunakan sebagai tempat ikan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.