Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anjingnya Mati Usai Dititipkan, Warga Tangsel Bikin Petisi Minta Sebuah Pet Shop Ditutup

Kompas.com - 21/05/2022, 20:30 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Salah seorang warga Tangerang Selatan bernama July Liman memutuskan membuat sebuah petisi online agar sebuat pet shop di Tangsel ditutup.

Petisi itu muncul sebagai bentuk kekecewaan July terhadap pet shop yang dia nilai telah lalai dalam menjalankan tugasnya.

"Jadi cerita awalnya itu Lebaran kemarin kan saya enggak di rumah, sama ART (asisten rumah tangga) saya pulang kampung. Jadi Maxy kita titipin ke sana (pet shop) tanggal 29 April 2022," ujar July saat dihubungi, Sabtu (21/5/2022).

Mereka pulang ke rumah usai dari kampung halaman pada Selasa (10/5/2022) malam.

Karena hari sudah larut, July pun memutuskan untuk menjemput Max keesokan harinya pada Rabu (11/5/2022).

Baca juga: Eno Farihah Tewas dengan Tubuh Tertancap Pacul, Inisiator Pemerkosaan Lolos dari Hukuman Mati (2)

Namun sesampainya di sana, perasaan sukacita July sirna dalam sekejap. Dia melihat kondisi Max terluka parah hingga berdarah.

"Pas saya buka pintu, saya kaget kok masih di kandang ini dan sudah kaku badannya. Kotorannya masih nempel di badannya, bukan sudah disiram, bukan kotoran sisa, tapi kotoran utuh di badan dia, di bawah kandang, sama di bawah lantai," jelas July.

"Saya langsung syok. Saya tanya ini bagaimana maksudnya. Saya masih belum marah, saya masih bingung, pas saya lihat, kulitnya sama bagian vitalnya sudah robek di bawah. Saya lihat sudah berdarah, kejepit, mungkin kelamaan di sana itunya (vitalnya). Sudah turun kejepit selama 11 hari," lanjutnya.

Karena melihat kondisi Maxi yang terluka parah, pemiliknya langsung membawa anjing kesayangannya itu ke sebuah klinik dokter hewan untuk berobat.

Maxi pun menjalani sejumlah operasi berupa amputasi karena alat vital dan kaki bagian depannya sudah membusuk.

Baca juga: Kisah Tragis Eno Farihah Diperkosa dan Dibunuh dengan Pacul, Salah Satu Pelakunya Masih Remaja (1)

Meski sempat stabil, namun pada Selasa (17/5/2022) Maxi mengembuskan napas terakhir.

Atas kejadian itulah kemudian July memutuskan untuk membuat petisi yang isinya menuntut Pemkot Tangsel untut mencabut izin pet shop tersebut, atas dugaan penganiayaan hewan.

Ia juga menuntut agar pemilik pet shop dihukum atas dugaan kelalaiannya dalam merawat Max.

Petisi tersebut pun kemudian mengundang simpati dari warganet. Hingga Sabtu (21/5/2022) pada pukul 19.25 WIB, sudah ada sekitar 25.330 warganet yang menandatangani petisi online tersebut di laman Change.org/JusticeForMaxi.

Diketahui, petisi itu baru dimulai sehari yang lalu pada Jumat (20/5/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com