TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Salah seorang warga Tangerang Selatan bernama July Liman memutuskan membuat sebuah petisi online agar sebuah pet shop di Tangsel ditutup.
Petisi itu muncul sebagai bentuk kekecewaan July terhadap pet shop yang dia nilai telah lalai dalam menjalankan tugasnya merawat Maxi, bulldog kesayangan July.
Baca juga: Anjingnya Mati Usai Dititipkan, Warga Tangsel Bikin Petisi Minta Sebuah Pet Shop Ditutup
Petisi online bertajuk "JusticeForMaxi" itu kemudian mengundang perhatian warganet.
Hingga Selasa (24/5/2022) pada pukul 07.23 WIB, sudah ada 31.831 warganet yang menandatangani petisi online tersebut di laman Change.org/JusticeForMaxi.
July menceritakan awal mula alasannya membuat petisi tersebut.
Kejadian berawal pada 29 April 2022. July sekeluarga dan ART-nya hendak pulang kampung ke Bandung, Jawa Barat.
Rumah yang ditinggalkan dalam keadaan kosong, sehingga tidak ada yang bisa merawat bulldog kesayangan mereka yang bernama Maxi.
"Jadi cerita awalnya itu Lebaran kemarin kan saya enggak di rumah, sama ART (asisten rumah tangga) saya pulang kampung. Jadi Maxi kami titipin ke sana (pet shop) tanggal 29 April 2022," ujar July saat dihubungi, Sabtu (21/5/2022).
Mereka pulang ke rumah usai dari kampung halaman pada Selasa (10/5/2022) malam.
Karena hari sudah larut, July memutuskan untuk menjemput Max keesokan harinya pada Rabu (11/5/2022).
Sesampainya di pet shop tempat Maxi dititipkan, perasaan sukacita July sirna dalam sekejap. Dia melihat kondisi Maxi terluka parah hingga berdarah.
"Pas saya buka pintu, saya kaget kok masih di kandang ini dan sudah kaku badannya. Kotorannya masih nempel di badannya, bukan sudah disiram, bukan kotoran sisa, tapi kotoran utuh di badan dia, di bawah kandang, sama di bawah lantai," jelas July.
"Saya langsung syok. Saya tanya ini bagaimana maksudnya. Saya masih belum marah, saya masih bingung, pas saya lihat, kulitnya sama bagian vitalnya sudah robek di bawah. Saya lihat sudah berdarah, kejepit, mungkin kelamaan di sana itunya (vitalnya). Sudah turun kejepit selama 11 hari," lanjutnya.
Baca juga: Awal Mula Munculnya Petisi Online Warga Tangsel yang Minta Sebuah Pet Shop Ditutup
Menurut July, kondisi Max saat itu sangat memprihatinkan. Kaki depan Max terlihat bolong dan alat vital Max sudah hampir putus.
July langsung memanggil karyawan yang berjaga di bagian ruang depan pet shop dan meminta untuk segera menghubungi pemilik pet shop.
Setelah dihubungi, pemilik tersebut menyanggupi untuk segera datang.
"Begitu sampai owner-nya, dia masih berkelit, dia bilang baru hari ini dipindahin ke kandang kecil karena mau di-grooming. Sampai suami saya datang dan bilang sudah lihat belum kondisi Maxi," ujar July.
"Baru lihat Maxi, dia (owner pet shop) juga syok lihat Maxi tangannya sudah bolong-bolong begitu. Alat vitalnya sudah mau putus begitu, baru dia kaget, dia minta maaf atas kejadian ini," lanjutnya.
Baca juga: Terancam Tutup karena Anjing yang Dititipkan Mati, Pet Shop di Serpong Tak Beroperasi Hari Ini
July menuturkan, saat ituowner pet shop beralasan bahwa dia tidak ke mana-mana selama Lebaran. Bahkan, owner mengaku terakhir kali mengontrol pet shop tersebut pada pekan lalu.
July menilai, jika memang pemilik pet shop melakukan kontrol (pengawasan), harusnya dia menyadari bahwa Maxi terjepit di kandang yang kecil.
"Harusnya karyawannya dia suruh buat mindahin. Menurut saya owner-nya juga enggak tahu terjadi kelalaian pegawainya," ungkap July.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.