Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/05/2022, 09:32 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Salah seorang warga Tangerang Selatan bernama July Liman memutuskan membuat sebuah petisi online agar sebuah pet shop di Tangsel ditutup.

Petisi itu muncul sebagai bentuk kekecewaan July terhadap pet shop yang dia nilai telah lalai dalam menjalankan tugasnya merawat Maxi, bulldog kesayangan July.

Baca juga: Anjingnya Mati Usai Dititipkan, Warga Tangsel Bikin Petisi Minta Sebuah Pet Shop Ditutup

Petisi online bertajuk "JusticeForMaxi" itu kemudian mengundang perhatian warganet.

Hingga Selasa (24/5/2022) pada pukul 07.23 WIB, sudah ada 31.831 warganet yang menandatangani petisi online tersebut di laman Change.org/JusticeForMaxi.

Awal mula pemilik bikin petisi

July menceritakan awal mula alasannya membuat petisi tersebut.

Kejadian berawal pada 29 April 2022. July sekeluarga dan ART-nya hendak pulang kampung ke Bandung, Jawa Barat.

Rumah yang ditinggalkan dalam keadaan kosong, sehingga tidak ada yang bisa merawat bulldog kesayangan mereka yang bernama Maxi.

"Jadi cerita awalnya itu Lebaran kemarin kan saya enggak di rumah, sama ART (asisten rumah tangga) saya pulang kampung. Jadi Maxi kami titipin ke sana (pet shop) tanggal 29 April 2022," ujar July saat dihubungi, Sabtu (21/5/2022).

Baca juga: Warga Tangsel Ungkap Kondisi Anjingnya yang Terluka Saat Dititip di Pet Shop, Jari Membusuk hingga Diamputasi

Mereka pulang ke rumah usai dari kampung halaman pada Selasa (10/5/2022) malam.

Karena hari sudah larut, July memutuskan untuk menjemput Max keesokan harinya pada Rabu (11/5/2022).

Maxi terluka parah saat dijemput

Sesampainya di pet shop tempat Maxi dititipkan, perasaan sukacita July sirna dalam sekejap. Dia melihat kondisi Maxi terluka parah hingga berdarah.

"Pas saya buka pintu, saya kaget kok masih di kandang ini dan sudah kaku badannya. Kotorannya masih nempel di badannya, bukan sudah disiram, bukan kotoran sisa, tapi kotoran utuh di badan dia, di bawah kandang, sama di bawah lantai," jelas July.

"Saya langsung syok. Saya tanya ini bagaimana maksudnya. Saya masih belum marah, saya masih bingung, pas saya lihat, kulitnya sama bagian vitalnya sudah robek di bawah. Saya lihat sudah berdarah, kejepit, mungkin kelamaan di sana itunya (vitalnya). Sudah turun kejepit selama 11 hari," lanjutnya.

Baca juga: Awal Mula Munculnya Petisi Online Warga Tangsel yang Minta Sebuah Pet Shop Ditutup

Menurut July, kondisi Max saat itu sangat memprihatinkan. Kaki depan Max terlihat bolong dan alat vital Max sudah hampir putus.

July langsung memanggil karyawan yang berjaga di bagian ruang depan pet shop dan meminta untuk segera menghubungi pemilik pet shop.

Setelah dihubungi, pemilik tersebut menyanggupi untuk segera datang.

"Begitu sampai owner-nya, dia masih berkelit, dia bilang baru hari ini dipindahin ke kandang kecil karena mau di-grooming. Sampai suami saya datang dan bilang sudah lihat belum kondisi Maxi," ujar July.

"Baru lihat Maxi, dia (owner pet shop) juga syok lihat Maxi tangannya sudah bolong-bolong begitu. Alat vitalnya sudah mau putus begitu, baru dia kaget, dia minta maaf atas kejadian ini," lanjutnya.

Baca juga: Terancam Tutup karena Anjing yang Dititipkan Mati, Pet Shop di Serpong Tak Beroperasi Hari Ini

July menuturkan, saat ituowner pet shop beralasan bahwa dia tidak ke mana-mana selama Lebaran. Bahkan, owner mengaku terakhir kali mengontrol pet shop tersebut pada pekan lalu.

July menilai, jika memang pemilik pet shop melakukan kontrol (pengawasan), harusnya dia menyadari bahwa Maxi terjepit di kandang yang kecil.

"Harusnya karyawannya dia suruh buat mindahin. Menurut saya owner-nya juga enggak tahu terjadi kelalaian pegawainya," ungkap July.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkas Perkara Pembunuh 4 Anak Kandung di Jagakarsa Dilimpahkan ke Kejaksaan, tetapi Belum Lengkap

Berkas Perkara Pembunuh 4 Anak Kandung di Jagakarsa Dilimpahkan ke Kejaksaan, tetapi Belum Lengkap

Megapolitan
Angkot Listrik Bakal Mengaspal di Kota Bogor, Dishub Bakal Seleksi Calon Sopir

Angkot Listrik Bakal Mengaspal di Kota Bogor, Dishub Bakal Seleksi Calon Sopir

Megapolitan
Dinas LH DKI Imbau Warga Terapkan Konsep 'Green Ramadhan' demi Lestarikan Lingkungan

Dinas LH DKI Imbau Warga Terapkan Konsep "Green Ramadhan" demi Lestarikan Lingkungan

Megapolitan
Tarif Tol Jakarta-Cirebon untuk Mudik Lebaran 2024

Tarif Tol Jakarta-Cirebon untuk Mudik Lebaran 2024

Megapolitan
Brankas Beserta Isinya Dirampok, Warga Ciracas Kehilangan BPKB hingga Logam Mulia

Brankas Beserta Isinya Dirampok, Warga Ciracas Kehilangan BPKB hingga Logam Mulia

Megapolitan
JPO Depan Kampus Trisakti Rusak, Pengamat: Merusak Budaya Berjalan Kaki

JPO Depan Kampus Trisakti Rusak, Pengamat: Merusak Budaya Berjalan Kaki

Megapolitan
JPO Depan Kampus Trisakti Sempat Bolong, Pengamat: Mengabaikan Prinsip Memanusiakan Pejalan Kaki

JPO Depan Kampus Trisakti Sempat Bolong, Pengamat: Mengabaikan Prinsip Memanusiakan Pejalan Kaki

Megapolitan
Rumah Mewah di Ciracas Dibobol Maling, Isi Brankas Senilai Rp 150 Juta Raib

Rumah Mewah di Ciracas Dibobol Maling, Isi Brankas Senilai Rp 150 Juta Raib

Megapolitan
Jadwal Mundur, Uji Coba Lima Angkot Listrik di Bogor Dimulai Awal April

Jadwal Mundur, Uji Coba Lima Angkot Listrik di Bogor Dimulai Awal April

Megapolitan
Rumah Kos di Jagakarsa Jadi Tempat Produksi Tembakau Sintetis Selama 3 Bulan

Rumah Kos di Jagakarsa Jadi Tempat Produksi Tembakau Sintetis Selama 3 Bulan

Megapolitan
Meski Jadi Korban Main Hakim Sendiri, Pengemudi Ford Ecosport yang Mabuk Tetap Ditilang

Meski Jadi Korban Main Hakim Sendiri, Pengemudi Ford Ecosport yang Mabuk Tetap Ditilang

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 18 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 18 Maret 2024

Megapolitan
Paling Banyak karena Tak Pakai Sabuk, 14.510 Pengendara Ditilang Selama Operasi Keselamatan Jaya 2024

Paling Banyak karena Tak Pakai Sabuk, 14.510 Pengendara Ditilang Selama Operasi Keselamatan Jaya 2024

Megapolitan
Tarif Tol Jakarta-Pemalang untuk Mudik 2024

Tarif Tol Jakarta-Pemalang untuk Mudik 2024

Megapolitan
Kasus Meterai Palsu Ratusan Juta Rupiah di Bekasi, Bagaimana Cara Membedakan Asli dan Palsu?

Kasus Meterai Palsu Ratusan Juta Rupiah di Bekasi, Bagaimana Cara Membedakan Asli dan Palsu?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com