Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perampok Beraksi di Ciputat, Korban Diancam dan Diikat, lalu "Ngesot" Minta Tolong Usai Pelaku Kabur

Kompas.com - 27/05/2022, 08:55 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Aksi perampokan terjadi di Jalan Cendrawasih RT 004 RW 003, Sawah Baru, Ciputat, Tangerang Selatan, pada Kamis (26/5/2022).

Saat itu kondisi rumah sedang sepi, hanya ada seorang ibu bernama Riska (21) dan bayinya yang berusia dua bulan di rumah.

Sementara itu, anggota keluarga lainnya pergi sejak pukul 09.00 WIB ke Bogor untuk menghadiri acara keluarga.

Baca juga: Perampokan Terjadi di Sawah Baru Ciputat, Korban Diikat Kain

Sekitar pukul 11.00 WIB, rumah tersebut disatroni oleh dua perampok.

"Kalau itu juga saya lagi di makam (mengurus warga yang tertabrak kereta) dipanggil sama staf kelurahan bahwa katanya ada yang kerampokan, lalu saya meluncur ke sana," ujar Ketua RT 004 RW 003 Yusdi Ismanto kepada Kompas.com di sekitar lokasi, Kamis.

Menurut informasi yang Yusdi terima dari warga, korban diikat oleh kedua pelaku.

Kaki, tangan, dan mulut korban diikat menggunakan kain yang diambil pelaku saat mengacak-acak rumah.

Cerita korban

Korban yang akrab disapa Icha itu mengatakan, dia diikat kain oleh kedua perampok. Peristiwa itu terjadi saat Icha ke luar dari kamar mandi yang berada di luar kamarnya.

"Jam 11.00-an, tadi habis dari kamar mandi terus mau ke kamar, ada yang nendang dari belakang, terus ada yang ngikat," ujar Icha di lokasi kejadian, Kamis.

"(Diikat) pakai baju. Tangan, kaki, sama mulut," imbuhnya.

Saat ditemui Kompas.com kemarin, tampak wajahnya masih penuh rasa ketakutan usai mengalami peristiwa tersebut.

Kedua pelaku, kata Icha, menggunakan masker hijau, memakai kupluk, dan sweater berwarna hitam.

Baca juga: Diikat Pakai Kain oleh Perampok, Korban: Saya Ngesot ke Depan Minta Tolong

Para pelaku juga mengancam Icha menggunakan pisau dapur yang diambil dari rumah korban.

Mereka meminta Icha diam di pojok ruangan depan kamar dan tidak melawan.

Dalam waktu 30 menit, para pelaku beraksi dengan mengacak-acak seisi rumah, masuk ke kamar satu lalu ke kamar lainnya untuk mencari barang-barang berharga.

Setelah menggasak kalung dengan berat 7 gram atau senilai Rp 10 juta, para pelaku langsung kabur dari pintu belakang.

"Ada saya doang sama bayi. Suami lagi kerja. Dia (pelaku) nyuruh diam saja. Masuk lewat pintu belakang, enggak dikunci," jelas Icha.

Korban ngesot minta pertolongan tetangga

Ketika para pelaku kabur, Icha tidak mendengar bunyi sepeda motor. Ia menduga para pelaku kabur dengan berlari.

Saat merasa para pelaku sudah jauh meninggalkan rumahnya, Icha kemudian berteriak minta tolong.

"(Saya) ngesot-ngesot ke depan, minta tolong, terus ditolongin tetangga depan," ungkapnya.

Baca juga: Sederet Fakta Kecelakaan Beruntun di MT Haryono, Berawal Pengemudi Pajero Ngebut, Pasutri Tewas

Icha mengaku tidak mengenal para pelaku karena wajah mereka ditutupi masker dan kupluk.

Akan tetapi, ia memastikan kedua pelaku memiliki perawakan yang tinggi dan berbadan besar.

"Saya takut. Keluarga lagi pada ke Bogor, ada acara keluarga. (Setelah kejadian) saudara depan rumah langsung nelepon keluarga," ujar Icha.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com