Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masa Tanggap Darurat Korban Kebakaran di Kebayoran Lama Diperpanjang

Kompas.com - 02/06/2022, 17:32 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Masa tanggap darurat bagi korban kebakaran di Jalan Masjid Al Huda, Grogol Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, diperpanjang sampai dengan 6 Juni 2022.

Dengan begitu, posko dan tenda pengungsian tetap akan disiagakan.

"Posko atau tenda pengungsian diperpanjang sampai tanggal 6 Juni 2022," ujar Camat Kebayoran Lama Iwan Santoso saat dihubungi pada Kamis (2/5/2022).

Baca juga: Cerita Korban Kebakaran di Kebayoran Lama: Sedang Hamil, Uang untuk Biaya Bersalin Terbakar

Iwan mengungkap alasan mengapa masa tanggap darurat bencana kebakaran tersebut diperpanjang. Kata dia, para korban kebakaran bersama warga lainnya masih melakukan pembersihan puing-puing dan sisa barang yang tak terbakar.

Menurut Iwan, para korban kebakaran melakukan pembersihan puing-puing di rumah yang terbakar sejak Senin (30/5/2022).

"Pembersihan di situ belum selesai. Baru selesai pada hari ini, kerja bakti. Kedua karena itu kan komplek (asrama) polri. Harus izin dari institusi polri," ucap Iwan.

Baca juga: Rumah yang Terbakar di Kebayoran Lama Ternyata Asrama Polri, Kapolres Jaksel: Anggota Kami jadi Korban

Dengan demikian, para korban kebakaran itu sampai saat ini masih bermalam di tenda pengungsian yang dirikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Adapun bantuan baik bentuk makanan dan pakaian masih terus diberikan kepada korban kebakaran yang mengungsi.

"Masih mengungsi. Makannya masa tanggap darurat ditambah atau diperpanjang. Untuk pelayanan (cetak) dokumen kependudukan masih berlanjut. Kecuali soal kepemilikan, misal ijazah masih proses. BPKB kemudian STNK itu minta dibantu dari kepolisian," ucap Iwan.

Baca juga: Pemkot Jaksel Layani Warga yang Kehilangan Dokumen akibat Kebakaran di Kebayoran Lama

Untuk diketahui, musibah kebakaran yang menghanguskan 20 rumah telah berdampak pada 150 jiwa dari 50 kartu keluarga (KK).

Salah satu dari korban kebakaran merupakan seorang wanita yang hamil, Sumarti. Sejumlah barang hingga tabungan persiapan bersalin hangus terbakar.

Sumarti dan suami, Aris membayangkan dahsyatnya kebakaran yang membakar bangunan, surat-surat penting hingga uang tabungan persiapan bersalin.

Baca juga: Ada 2 Wanita Hamil Korban Kebakaran di Kebayoran Lama, Pemkot Jaksel Gratiskan Biaya Persalinan Mereka

Sumarti mengatakan, nominal uang yang berada di dalam celengan dan kartu ATM yang terbakar masing-masing sekitar Rp 2.000.000.

"Tabungan yang ada di celengan Rp 2.000.000 itu tunai untuk lahiran, kebakar habis. (Kartu) BPJS juga kebakar. Semua kebakar," kata Sumarti, di lokasi kebakaran, Selasa.

Sementara Aris mengatakan, untuk soal surat penting, termasuk ijazah sekolah anak, telah mendapatkan bantuan dari kelurahan yang bekerja sama dengan pihak ketiga.

"Harapan saya yang penting istri bisa lahiran gampang, itu saja. Soalnya kita sudah tidak punya apa-apa lagi. Celengan habis (terbakar)," ucap Aris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com