Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Kasus DBD Bertambah, Jumantik Diminta Tingkatkan Pengawasan

Kompas.com - 03/06/2022, 18:24 WIB
Reza Agustian,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi meminta juru pemantau jentik atau jumantik meningkatkan pengawasan untuk mencegah bertambahnya kasus demam berdarah dengue (DBD).

"Jadi kami harapkan seluruh RW (rukun warga) diaktifkan jumantiknya," ujar Irwandi, di Kelurahan Petojo Selatan, Jumat (3/6/2022).

"Jadi kalau ini (Jumantik) diaktifkan setiap Jumat, Insya Allah ini DBD kita nol," sambung dia.

Baca juga: Periode April hingga Mei 2022, Ada 160 Kasus DBD di Jakarta Pusat

Irwandi meminta jajarannya lebih aktif melakukan kegiatan Jumat Keliling untuk mengawasi tempat-tempat yang berpotensi menjadi tempat tumbuhnya jentik nyamuk Aedes aegypti.

Menurut Irwandi, pengawasan dilakukan mulai dari sekolah, rumah atau lingkungan masyarakat, dan perkantoran.

"Nanti kita usahakan setiap Jumat, seluruh unit perangkat kerja daerah (UPKD) mendampingi siapa pun yang pimpin rombongan," katanya.

Kemudian, Irwandi mengungkapkan, pengasapan atau fogging juga perlu dilakukan untuk meminimalisasi kembang biak nyamuk Aedes aegypti.

"Jadi jangan ada sampai kasus baru, kita mulai semprot-semprot, itu pola lama," ungkapnya.

Adapun Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat mencatat ada 160 kasus DBD selama periode April hingga Mei 2022.

Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat Erizon Safari memprediksi jumlah itu dapat bertambah.

"Dari bulan April hingga Mei, kasus DBD 160 dan kemungkinan terus bertambah," ujar Erizon saat dihubungi wartawan, Jumat (3/6/2022).

Baca juga: Marak Kasus DBD di Tangsel, Pemkot Harap Warga Ikut Program Satu Rumah Satu Jumantik

Menurut Erizon, kasus DBD paling banyak ditemukan di Kecamatan Cempaka Putih dan Kemayoran. Ia mengatakan, peningkatan kasus DBD terjadi karena saat ini mulai memasuki musim hujan.

"Banyak genangan itu yang bisa potensial terjadinya pertumbuhan DBD, dalam hal ini yang perlu diantisipasi adalah adanya genangan pada musim penghujan," ungkapnya.

Erizon menuturkan, pencegahan tumbuhnya jentik nyamuk merupakan langkah yang paling efektif untuk meminimalisasi kasus DBD.

Menurut dia, tidak semua adanya temuan kasus DBD harus dilakukan pengasapan atau fogging.

"Kalau memang sangat diperlukan bisa juga dilakukan penyemprotan, tapi yang paling tepat adalah mencegah pertumbuhan jentik," kata Erizon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com