Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kegiatan Belajar di SMAN 4 Tangsel Tetap Berjalan meski Dilanda Banjir

Kompas.com - 08/06/2022, 15:44 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Kegiatan belajar mengajar di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 4 Tangerang Selatan (Tangsel) tetap berjalan meski dilanda banjir sejak tujuh hari lalu.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMAN 4 Tangsel Ibni Afan mengatakan, air hanya menggenangi lapangan dan tidak sampai masuk ke ruang kelas. Banjir terjadi karena curah hujan yang cukup tinggi beberapa hari belakangan.

"Tidak menggangu kegiatan belajar mengajar sama sekali, karena yang kebanjiran itu di lapangan sekolah," ujar Ibni kepada Kompas.com, Rabu (8/6/2022).

Baca juga: Atasi Banjir di SMAN 4 Tangsel, Pemkot Akan Normalisasi Saluran Air

Ia mengatakan, banjir yang terjadi sejak Kamis (2/6/2022) itu tidak sampai masuk ke ruangan belajar siswa. Para siswa pun bisa masuk ke ruang kelas melalui selasar halaman kelas.

"Kebetulan saat ini sedang berlangsung penilaian akhir tahun (PAT) kelas 10 dan 11 yang berlangsung sejak Senin lalu hingga terakhir hari ini, jadi enggak mengganggu (aktivitas belajar)," jelas Ibni.

Saat ini, kata dia, banjir sudah mulai surut. Genangan air tertinggi yang berada di depan perpustakaan mencapai 20 sentimeter pada siang ini.

Menurut Ibni, sekolah yang berada di Jalan WR Supratman, Ciputat Timur, itu mulai sering dilanda banjir pada 2018.

"Sejak berdiri sampai dengan tahun 2014 itu kita aman dan nyaman," ujar Ibni.

Baca juga: SMAN 4 Tangsel Kerap Banjir sejak 2018, Wakil Kepala Sekolah: Makin Susah Surut

Meski sering banjir ketika hujan, namun air cepat surut. "Begitu tahun 2020 akhir, genangan air susah surutnya," kata Ibni.

Ibni menilai, genangan air susah surut karena sedimentasi atau pengendapan pada saluran pembuangan air. Sehingga, aliran air menuju Situ Rawa Badak terhambat.

"Semakin ke sini, 2022, semakin susah untuk surut ya karena tadi itu. Sedimentasi sudah mulai tidak bisa menyerap air, kemudian mungkin juga aliran sungai itu mulai ada hambatan, sehingga air-air itu tidak bisa mengalir," kata Ibni.

Ia mengatakan, jika banjir tidak segera ditangani, kemungkinan air tidak akan bisa surut dengan sendirinya.

"Ini kalau tidak ada upaya disedot bisa sampai 10 hari mungkin. Bisa jadi, kalau enggak ada upaya kita, kita sedot atau bagaimana, secara manual," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com