Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kala Lift dan Eskalator Stasiun Cakung Padam, Bikin Penumpang KRL dan Ibu Hamil Kelelahan

Kompas.com - 10/06/2022, 09:01 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lift dan eskalator di beberapa stasiun tidak berfungsi, salah satunya di Stasiun Cakung, Jakarta Timur.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, Kamis (9/6/2022) siang, pengguna kereta rel (KRL) harus naik atau turun sekitar 40 anak tangga jika hendak masuk ke lokasi penempelan kartu di Stasiun Cakung.

Jika ingin masuk ke peron, pengguna harus melewati puluhan anak tangga lagi.

Dua eskalator yang ada di Stasiun Cakung terpantau mati. Adapun lift di stasiun tersebut tidak berfungsi sepenuhnya. Hanya satu dari dua lift yang bisa beroperasi.

Baca juga: Viral Foto Ibu Hamil Kelelahan Naik Turun Tangga, Lift dan Eskalator Stasiun Cakung Tak Berfungsi

Ada tulisan "mohon maaf sedang dalam perbaikan" di pintu masuk eskalator di antara peron 3 dan 4 Stasiun Cakung.

Pengguna mengeluh

Salah satu pengguna KRL, Irma (50), mengaku kelelahan naik turun tangga karena eskalator dan lift rusak.

"Setengah mampus. Dengkulnya mau copot. Kesulitanlah untuk kita orang tua, apalagi kayak kita sudah berumur begini. Kurang efektif, kurang efisien," kata Irma di Stasiun Cakung, Kamis kemarin.

Irma menuturkan, eskalator dan lift di Stasiun Cakung sudah rusak selama satu bulan belakangan.

Baca juga: Eskalator dan Lift di Stasiun Cakung Tak Berfungsi, Pengguna KRL: Naik Turun Tangga Setengah Mampus

"Sudah lama sih (rusaknya), sudah hampir sebulan kayaknya. Dibenerinlah pelayanannya, itu kan salah satu pelayanan juga," ujar Irma.

Pengguna KRL lain, Yuli (45), berharap PT KAI Commuter segera mengaktifkan kembali eskalator dan lift yang tidak berfungsi tersebut.

"Ya harus diperbaiki sih. Ya kalau bagi orang tua sih capek. Kalau bagi orang tua kan kalau naik tangga itu kan capek, tinggi lagi tangganya," kata Yuli.

Belakangan, foto yang memperlihatkan seorang ibu hamil kelelahan dan duduk sembari memegang perutnya di jalan menuju tangga turun di Stasiun Cakung viral di media sosial.

"Kejadian kemarin malam di Stasiun Cakung, seorang ibu hamil kelelahan krn lift dan eskalator kagak dibetul2in sama @perkeretaapian. Masa mau nunggu ada kejadian luar biasa dulu baru ada aksinya. Itu ada nyawa manusia yg belum lahir dipertaruhkan krn kalian ga beres kerjaanya," tulis pemilik akun Twitter @jalurbekasi, Kamis (9/6/2022).

Baca juga: Viral Ibu Hamil Kelelahan Naik Tangga di Stasiun Cakung, Bagaimana Aturannya?

KAI Commuter minta maaf

PT KAI Commuter meminta maaf atas kerusakan lift dan eskalator di Stasiun Cakung.

"Mengenai foto ibu hamil yang tersebar di media sosial, kami mohon maaf atas kejadian tersebut," ujar Vice President Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba dalam siaran persnya, Kamis kemarin.

Anne mengatakan bahwa satu lift dan dua eskalator di Stasiun Cakung rusak dan masih dalam perbaikan.

Baca juga: Ibu Hamil Kelelahan Naik Turun Tangga di Stasiun Cakung karena Eskalator dan Lift Rusak, KAI Commuter Minta Maaf

"Memang saat ini fasilitas eskalator dan lift masih dalam perbaikan secara menyeluruh. Melalui petugas di stasiun, KAI Commuter siap membantu pendampingan kepada pengguna KRL yang membutuhkan layanan, selama perbaikan fasilitas tersebut dilakukan," kata Anne.

Perbaikan satu lift dan dua eskalator Stasiun Cakung ditargetkan selesai pada Juli 2022.

Anne mengatakan, dari hasil pemeriksaan secara menyeluruh, pihaknya akan memperbaiki dan mengganti suku cadang yang rusak.

"Untuk itu kami membutuhkan waktu dalam penyelesaiannya, diharapkan pada bulan Juli minggu kedua fasilitas eskalator dan lift tersebut sudah dapat beroperasi untuk melayani pengguna KRL," ujar Anne.

Selain itu, Anne menuturkan, satu eskalator di Stasiun Klender sedang dalam proses perbaikan. Begitu juga dengan eskalator di Stasiun Kranji, Bekasi.

"Di Stasiun Kranji dua unit lift arah peron dan arah keluar stasiun sudah selesai perbaikan dan sudah bisa digunakan," kata Anne.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com