JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bertemu dengan Profesor Regius Ilmu Kedokteran di Universitas Oxford, Sir John Bell, dan Direktur Eksekutif Global Health Security Consortium (GHSC) Tamsin Berry OBE, pada Kamis (10/6/2022).
Dalam pertemuan yang digelar secara daring, Anies memaparkan tiga prinsip penanganan pandemi Covid-19 di Jakarta.
"Tiga prinsip penanganan Krisis di Jakarta, yaitu pertama, transparansi dengan memberikan informasi faktual, melalui corona.jakarta.go.id," kata Anies, dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (10/6/2022).
Baca juga: Masyarakat yang Puas dengan Kinerja Jokowi Cenderung Pilih Ganjar ketimbang Prabowo atau Anies
"Kedua, kolaborasi dengan melibatkan partisipasi dari berbagai pemangku kepentingan. Ketiga, berbasis sains dengan melibatkan organisasi profesional, ahli epidemiologi, dan pakar lainnya untuk mendapatkan rekomendasi inovatif untuk pengambilan keputusan," ujar dia.
Selain itu, Anies menuturkan, Jakarta menjadi provinsi pertama dan masif dalam melakukan terobosan, di antaranya membentuk Tim Respons, dasbor, dan pembatasan mobilitas.
Selain itu, Jakarta juga membangun jaringan testing dan tracing melalui kerja sama laboratorium dan melibatkan puskesmas serta warga dalam melakukan pelacakan.
Sementara pada tantangan kesehatan ke depan, kata Anies, juga akan semakin beragam, salah satunya yakni antisipasi tuberkolosis yang ikut menjadi pembahasan dalam pertemuan ini.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI, tambah Anies, berkomitmen bahwa Jakarta bebas tuberkolosis pada 2030.
Baca juga: Menkes Jelaskan Sebab Kasus Covid-19 di Atas 500 dalam 3 Hari Terakhir
Menurut Anies, pemprov telah memperkuat sistem penelusuran kasus melalui deteksi dini, meningkatkan akses dan kualitas perawatan dalam pengobatan tuberkolosis.
"Melalui jemput bola para kader kesehatan untuk mendukung pasien yang resistan terhadap obat, dan meningkatkan kemitraan serta partisipasi masyarakat, seperti meningkatkan kesadaran masyarakat," paparnya.
Anies menjelaskan, ke depannya, Jakarta membutuhkan sistem yang matang untuk mengelola penyakit menular di luar Covid-19, melalui beragam deteksi dini dan pemetaan penyakit menular, serta merespons cepat dan tepat terhadap tantangan kesehatan.
“Sebagai kota kolaborasi, Jakarta memperkuat kemitraan dengan berbagai pemangku kepentingan untuk memastikan pembangunan Jakarta berkelanjutan, termasuk keamanan kesehatan," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.