Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Tebet Eco Park Ditutup Sementara akibat Parkir Liar dan Kemacetan...

Kompas.com - 15/06/2022, 06:34 WIB
Singgih Wiryono,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tebet Eco Park ditutup sementara setelah menuai polemik kemacetan sejak diresmikan pada 23 April 2022 lalu.

Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Pertamanan dan Hutan Kota memutuskan menutup Tebet Eco Park kurang lebih selama dua pekan, hingga akhir Juni 2022.

Masalah kemacetan di taman yang baru saja dibuka itu pernah terekam Kompas.com pada Minggu (24/4/2022) sore, tepatnya sehari setelah peresmian taman.

Baca juga: Tebet Eco Park Ditutup hingga Akhir Juni 2022

Arus lalu lintas di Tebet Eco Park, khususnya di Tebet Raya Barat macet total disebabkan parkir liar kendaraan pengunjung taman.

Kemacetan tersebut juga diakui oleh Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo.

Awalnya, Syafrin menyebutkan, penyebab kemacetan adalah animo masyarakat yang tinggi karena Tebet Eco Park merupakan tempat rekreasi baru di Jakarta.

"Karena biasanya begitu ada hal baru, animo masyarakat untuk melakukan kunjungan ke tempat itu demikian masifnya," tutur dia, Senin (25/4/2022).

Solusinya, Dishub DKI Jakarta menambah kantong parkir di sekitar Tebet Eco Park.

Baca juga: Anies Panggil Wali Kota Jaksel, Minta Masalah PKL dan Parkir Liar di Tebet Eco Park Dibereskan

Sampai dengan 14 Juni 2022, sudah disediakan 11 kantong parkir dengan kapasitas 570 kendaraan roda empat dan 4.400 kendaraan roda dua.

Kemacetan justru bertambah parah

Menyediakan kantong parkir tidak lantas membuat masyarakat patuh dan tidak parkir di badan jalan.

Pada Senin (13/6/2022), parkir liar dan kemacetan masih terjadi di Tebet Eco Park.

Kemacetan justru bertambah karena kali ini badan jalan tidak hanya digunakan untuk parkir liar, tetapi juga untuk lapak berjualan para pedagang kaki lima.

Padahal, peringatan sanksi keras berupa penggembosan ban kendaraan hingga penderekan sudah ditulis sangat besar di lokasi.

Kepala Dinas Perhubungan Syafrin Lipotu mengaku gerah dengan ulah masyarakat yang parkir sembarangan, padahal Pemprov DKI sudah menyediakan lahan parkir yang memadai.

Baca juga: Kendaraan yang Parkir Sembarangan di Tebet Eco Park Akan Diangkut Petugas

"Dan kami sudah mengimbau masyarakat untuk parkir di sana, tapi kemudian itu tidak dimanfaatkan optimal, malah parkir di badan jalan," ujar Syafrin. Selasa (14/6/2022).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com