Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Bebaskan Dua Anggota Ormas yang Palak Teknisi Provider Internet

Kompas.com - 23/06/2022, 11:18 WIB
Ihsanuddin

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi telah melepaskan dua oknum anggora organisasi masyarakat (ormas) yang memalak teknisi provider internet di Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat.

Kapolsek Cengkareng Kompol Ardhie Demastyo mengatakan kedua pelaku berinisial E dan N itu sudah diperiksa dan mengakui perbuatannya.

 

"Kedua pelaku mengakui dia meminta tapi belum ada transaksional dari pekerja," kata Ardhie pada Kamis (23/6/2022).

Baca juga: Polsek Cengkareng Tangkap 2 Anggota Ormas yang Palak Petugas Provider Internet

Karena belum ada uang yang diberikan, maka polisi menilai tidak ada unsur pidana.

Namun, Ardhie meminta oknum anggota ormas itu meminta maaf secara tertulis.

"Kita minta keterangan dan minta mereka buat surat pernyataan permohonan maaf saja," lanjutnya.

Kedua pelaku kini sudah dipulangkan polisi. Hal ini dilakukan karena pihak teknisi atau pun provider tidak membuat laporan polisi.

"Ini kita tindak lanjuti karena viral," tambahnya.

Baca juga: Petugas Provider Internet Mengaku Dipalak Anggota Ormas di Cengkareng

Sebelumnya diberitakan, Anggota organisasi masyarakat (Ormas) diduga memalak petugas pemasangan kabel provider internet di Jalan Bojong Raya, Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat.

Aksi pemalakan itu diketahui setelah diunggah di media sosial.

Peristiwa pemerasan itu terjadi pada Selasa (21/6/2022).

Dalam keterangan unggahan di media sosial itu, korban saat itu sedang bekerja memasang kabel optik.

Baca juga: Warga Lolos dari Denda PLN Rp 68 Juta, Ini Pelajaran yang Bisa Diambil

Tim pemasangan optik itu lalu didatangi seseorang yang mengaku anggota ormas.

"Kronologinya ormas tersebut meminta jatah Rp 1,5 juta kepada tim pemasangan jaringan," tulis keterangan unggahan itu.

Di unggahan kedua, terlihat bukti percakapan oknum anggota tersebut dan korban.

Pelaku sempat mengancam akan mengambil peralatan korban bila tak dikasih jatah.

"Rp 1,5 juta (minta jatah). Ngancam mau ngambil tangga," lanjut bunyi percakapan itu.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul "Oknum Anggota Ormas yang Palak Teknisi Provider Internet di Cengkareng Minta Maaf"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com