Tak hanya seruan konvoi, GP Ansor mendesak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencabut izin usaha restoran Holywings.
Desakan tersebut dibuat GP Ansor sebagai buntut dari unggahan Holywings terkait promo gratis alkohol bagi pengunjung yang bernama Muhammad dan Maria.
"Kami akan minta Pemprov DKI Jakarta, maksudnya Dinas Pariwisata, untuk mencabut izin tersebut," kata Wakil Ketua Pimpinan Wilayah GP Ansor DKI Jakarta Sufyan Hadi dikutip dari TribunJakarta.com, Jumat (24/6/2022).
Baca juga: Holywings Indonesia Minta Maaf Soal Promo Miras yang Dianggap Bernada Penistaan Agama
Menurut dia, promo yang membawa nama Muhammad dan Maria ini sangat mengecewakan. Cara promosi tersebut ditakutkan justru diikuti yang lain lantaran sudah diunggah melalui akun Instagram resmi @holywingsindonesia pada Kamis (23/6/2022).
Persaudaraan Alumni (PA) 212 juga mendesak Pemprov DKI Jakarta untuk memberikan sanksi kepada manajemen Holywings yang diduga menistakan agama.
"Kami akan meminta kepada Pemprov DKI untuk mengambil langkah tegas yaitu melakukan penutupan juga mencabut izin operasionalnya," ujar Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PA 212 Novel Bamukmin, Jumat (24/6/2022).
Menurut dia, bentuk promosi mirasHolywings Indonesia sudah masuk dugaan unsur pidana penistaan agama karena memadukan miras yang jelas miras adalah minuman yang sangat diharamkan dengan nama Muhammad.
Manajemen Holywings Indonesia memastikan tidak akan menutup-nutupi kasus dugaan penistaan agama dalam kegiatan promosi yang dilakukan timnya di media sosial.
Manajemen Holywings Indonesia sebelumnya mengatakan promosi minuman beralkohol untuk pengunjung bernama Muhammad dan Maria itu dilakukan oleh tim promosi tanpa sepengetahuan manajemen.
"Holywings Indonesia tentunya tidak memiliki maksud untuk menutup-nutupi kasus ini atau melindungi oknum yang terlibat," ujar Manajemen Holywings dalam keterangan tertulis, Jumat (24/6/2022).
View this post on Instagram
Baca juga: Tak Hanya Konvoi, GP Anshor Ikut Desak Penutupan Holywings atas Tuduhan Penistaan Agama
Holywings Indonesia, kata manajemen, siap mengikuti proses hukum dugaan kasus penistaan agama yang sudah berjalan dan diselidiki kepolisian.
"Kami akan tetap melanjuti kejadian ini sesuai dengan proses hukum yang berlaku di Indonesia," kata manajemen.
"Sekali lagi kami memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat Indonesia akibat kelalaian kami."
(Penulis: Tria Sutrisna, Rahel Narda Chaterine, Muhammad Isa Bustomi)
Sebagian artikel ini juga telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Bukan Hanya Digeruduk, GP Ansor Bakal Desak Pemprov DKI Cabut Izin Usaha Holywings
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.