Afni pun geram mendengar alasan manajemen yang mengaku tidak tahu atas promo yang dinilai bermuatan unsur SARA itu. "Kok bisa kepikiran?" ucap dia.
Anggota DPRD DKI Jakarta Manuara Siahaan turut meragukan manajemen Holywings yang mengaku tidak tahu atas promosi minuman beralkohol bernada SARA dengan menggunakan nama Muhammad dan Maria.
Terlebih, pihak manajemen mengaku sudah berkali-kali menggunakan promosi dengan cara serupa selama tiga bulan.
"Bapak mengatakan sudah berulang-ulang menggunakan promosi nama itu. Tiba-tiba bapak berkelit soal penggunaan Muhammad dan Maria jadi tidak tahu. Sesuatu yang tidak lazim," kata Manuara.
Baca juga: 12 Outlet Holywings yang Ditutup Pemprov DKI Sudah Punya Izin Buka Resto
Politikus PDI-Perjuangan ini meminta agar pihak manajemen tidak membuat pembelaan palsu dan mengorbankan tim kreatif mereka.
"Enggak usah lah begitu, minta maaf saja. Enggak usah membela diri bilang tim kreatif dikasih sanksi," kata Manuara.
Menurut Manuara, pembelaan manajemen berbanding terbalik dengan pengakuan sebelumnya. Pasalnya, Yuli sempat dengan percaya diri bahwa promosi dengan nama orang sudah tiga bulandilakukan.
Baca juga: DPRD: Berkali-kali Holywings Gunakan Promo Nama, tapi Ketika Muhammad-Maria Mengaku Tidak Tahu
"Karena bapak sudah mengaku ada 10 gambar bapak tunjukkan sudah biasa menggunakan nama ini, tiba-tiba ketika nama Muhammad dan Maria jadi tidak tau," kata Manuara.
Yuli mengeklaim bahwa pihak manajemen telah kecolongan saat tim pemasaran melakukan promo minuman beralkohol dengan menggunakan nama "Muhammad" dan "Maria".
"Kami jujur, dalam hal ini kami kecolongan dengan tim marketing yang sudah ditetapkan sebagai tersangka, dan jujur Holywings juga menjadi korban dengan ulah mereka," ucap Yuli.
Ia mengatakan bahwa karyawan yang bertanggung jawab atas promosi minuman beralkohol tersebut merupakan karyawan yang baru bekerja di bar Holywings.
"Tiga orang staf, termasuk head, ini baru kerja tiga bulan. Karyawan baru, jadi kami mau mendalami sebenarnya dalangnya siapa, tujuannya benar-benar untuk meruntuhkan dan merontokkan Holywings," ujar Yuli.
Baca juga: Dari DKI Jakarta hingga Semarang, Berikut Ini Pemerintah Daerah yang Memutuskan Menutup Holywings
Ia sendiri mengakui bahwa sistem manajemen dan pengawasan terhadap promosi memang kurang baik. Pihak Holywings pun kini sudah memecat para karyawan yang sebelumnya sudah ditangkap dan ditetapkan tersangka.
"Sudah pasti (dipecat). Di aturan Holywings jelas, mungkin ini sama seperti aturan di tempat lain, bahwa perusahaan melarang karyawan menggunakan isu yang bersinggungan dengan SARA," tutup Yuli.
Baca juga: Buka-bukaan Manajer Holywings soal Promosi Miras Menggunakan Nama Orang, Sudah Berjalan 3 Bulan
Saat ini, manajemen Holywings Indonesia dilaporkan ke Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya atas dugaan kasus penistaan agama di media sosial. Laporan itu berkaitan dengan promosi miras bagi pengunjung Holywings yang memiliki nama Muhammad dan Maria.
(Penulis: Singgih Wiryono, Joy Andre)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.