Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanda Tanya Dalih Manajemen Holywings Soal Promosi Miras Bernada SARA

Kompas.com - 30/06/2022, 05:00 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Manajemen Holywings Indonesia menjelaskan duduk perkara promo minuman keras (miras) atau minuman beralkohol (minol) memuat konten yang menyinggung isu suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) di media sosial.

General Manager Operasional Holywings Yuli Setiawan didampingi anggota timnya, Rizal Yudhistira, pun memenuhi panggilan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta di ruang Komisi B pada Rabu (29/6/2022).

Yuli sempat menyampaikan permohonan maaf kepada umat Islam dan Nasrani yang paling bersinggungan dengan nama Muhammad dan Maria dalam muatan promosi minuman beralkohol.

Baca juga: Outlet Holywings di Pondok Indah Tutup, Pintu Digembok hingga Plang Dicopot

Lempar Kesalahan pada Tim Kreatif

Manajemen Holywings Indonesia melempar kesalahan atas promosi miras menyinggung SARA kepada tim kreatif dan promosi.

Yuli mengaku promosi itu tidak diketahui oleh pihak manajemen Holywings. Menurut dia, manajemen baru mengetahui nama "Muhammad" dan "Maria" dalam promosi minuman beralkohol gratis itu ketika terjadi kegaduhan di media sosial.

Di sisi lain, Yuli menyebut promo penggunaan nama orang untuk satu botol minuman alkohol gratis itu sudah dilakukan Holywings selama tiga bulan.

Baca juga: Holywings Penuhi Panggilan DPRD DKI, Jelaskan Akar Masalah Promo Miras Bermuatan SARA

Konsepnya sama. Tim promosi akan menentukan nama-nama orang yang bisa mendapat minol gratis dan melakukan verifikasi dengan kartu identitas seperti KTP saat datang ke Holywings.

"Promo tersebut adalah promo reguler yang telah berjalan tiga bulan, dan satu minggu sekali (diganti) nama-namanya," kata Yuli di ruang sidang Komisi B DPRD DKI Jakarta, Rabu (29/6/2022).

Sudah ada beberapa nama yang digunakan untuk sasaran promosi minuman beralkohol di Holywings. Beberapa di antaranya adalah Firman dan Feni, Daniel dan Dewi, Tomi dan Talia, Andreas dan Amanda, serta William dan Widya.

Baca juga: Ribuan Karyawan Holywings Dirumahkan Imbas Penutupan Tempat Usaha Tersebut

Meski begitu, Yuli mengaku tidak pernah ada masalah selama promo tersebut diterapkan selama ini. "Promo sebelumnya itu tidak ada masalah dengan nama-nama itu," kata Yuli.

Pihak manajemen seketika kaget melihat respon masyarakat setelah nama "Muhammad" dan "Maria" digunakan untuk promosi minuman beralkohol tersebut.

"Jadi banyak yang komen di Medsos kenapa namanya Muhammad dan Maria? Kami baru menyadari, ketika kami menyadari, manajemen langsung minta take-down posting-an tersebut," kata Yuli.

Respons Cibiran dari Kebon Sirih

General Manager Holywings Yuli Setiawan saat memberikan keterangan di ruang rapat Komisi B DPRD DKI Jakarta, Rabu (29/6/2022).KOMPAS.com/SINGGIH WIRYONO General Manager Holywings Yuli Setiawan saat memberikan keterangan di ruang rapat Komisi B DPRD DKI Jakarta, Rabu (29/6/2022).

Pengakuan ketidaktahuan manajemen soal promosi miras bernada SARA mengundang komentar pedas para anggota Dewan yang hadir dalam rapat di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat.

Baca juga: Manajemen Holywings Akui Ada Kesalahan Perizinan, Outlet Sudah Ditutup Semua

Anggota DPRD DKI Jakarta dari fraksi Partai Demokrat, Nur Afni Sajim, pun langsung menyentil manajemen dengan kalimat pertanyaan. "Bapak sehat jasmani rohani?" ucap Afni.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com