Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Holywings Belum Bisa Pastikan Karyawan Bakal Digaji Selama Penutupan

Kompas.com - 30/06/2022, 09:38 WIB
Ihsanuddin

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Ribuan karyawan Holywings harus dirumahkan imbas penutupan tempat hiburan malam itu.

Selama karyawan dirumahkan, manajemen belum bisa memastikan apakah gaji mereka bisa dibayarkan atau tidak. 

General Manager Holywings Yuli Setiawan mengatakan, setidaknya ada 3.000 karyawan yang harus dirumahkan imbas penutupan 36 cabang Holywings di berbagai daerah.

Saat ini, cabang Holywings yang masih beroperasi yakni di Batam dan Manado. 

"Untuk sementara karyawan kita rumahkan dulu, jadi itu memang sudah risiko," kata Yuli Setiawan saat ditemui di DPRD DKI Jakarta, Rabu (29/6/2022).

Baca juga: Rentetan Penutupan Holywings: Pemkab Tangerang Tutup Permanen 3 Outlet, Anggap Ganggu Ketertiban

Yuli mengaku belum tahu sampai kapan sekitar 3.000 karyawan Holywings itu harus dirumahkan.

Pasalnya, ia juga belum mengetahui kelanjutan operasional dari usaha kafe dan bar tersebut.

Menurut dia, karyawan yang dirumahkan itu hanya mendapat gaji bulan terakhir beroperasi, yakni Juni 2022.

Yuli tak dapat memastikan apakah nantinya Holywings mampu membayar gaji para karyawan yang dirumahkan.

"Periode yang lalu (Juni 2022) kita bayarkan gajinya. Bulan depan belum tahu saya," papar dia.

Baca juga: Blak-blakan Holywings soal Promosi Miras Berbau SARA, Manajemen Mengaku Kecolongan

Diberitakan sebelumnya, Pemprov DKI telah mencabut izin usaha Holywings karena terbukti tidak mengantongi izin lengkap terkait penjualan minuman beralkohol. 

Tempat hiburan malam itu baru bisa beroperasi kembali apabila sudah melengkapi izin sesuai aturan yang ditentukan. 

 

Penutupan cabang Holywings di Jakarta itu lalu diikuti oleh daerah-daerah lain. 

Adapun Pemprov DKI melakukan pengecekan izin Holywings ini setelah tempat hiburan malam tersebut melakukan promosi berbau penistaan agama.

Sebanyak 6 karyawan Holywings saat ini telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus itu. 

(Penulis Singgih Wiryono | Editor Ivany Atina Arbi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com