Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampung Gembira Gembrong Dibangun Pakai Dana Infak Salat Idul Fitri di JIS

Kompas.com - 02/07/2022, 11:38 WIB
Ihsanuddin

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Lokasi kebakaran di Pasar Gembrong, RW 001 Cipinang Besar, Jatinegara, Jakarta Timur, kini akan dibangun kembali menjadi Kampung Gembira Gembrong

Mengutip siaran pers Pemprov DKI Jakarta, pembangunan Kampung Gembira ini menelan anggaran senilai 7,8 Miliar rupiah.

Dana sebesar itu merupakan hasil kolektif yang dikumpulkan oleh Baznas Bazis DKI Jakarta, terutama saat pengumpulan infak dan sadaqah saat berlangsungnya solat Idulfitri di Jakarta International Stadium (JIS) awal Mei lalu.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menegaskan,  penggunaan dana infak memang dimungkinkan selama untuk kepentingan masyarakat.

"Kalau yang namanya dana infak dari salat itu sejauh digunakan untuk kepentingan masyarakat, kepentingan umum kan enggak ada masalah," ucap Ariza dilansir dari Tribun Jakarta, Sabtu (2/7/2022). 

Baca juga: Groundbreaking Permukiman Korban Kebakaran Pasar Gembrong, Anies: Namanya Kampung Gembira Gembrong

Ariza menyebut, dana infak selama ini memang biasanya digunakan untuk operasional masjid, mulai dari membayar listrik sampai perbaikan atau renovasi masjid atau musala.

"Kalau di JIS kan dana infaknya tidak untuk perbaikan masjid atau musala di situ, atau operasional di situ, sehingga dapat digunakan untuk kepentingan masyarakat yang membutuhkan," ujarnya.

Oleh karena itu, Pemprov DKI memutuskan untuk menggunakan dana tersebut untuk membangun kembali permukiman warga korban kebakaran Pasar Gembrong.

Dengan begitu, warga Pasar Gembrong yang kehilangan tempat tinggalnya usai kebakaran melanda lokasi itu dua bulan lalu bisa kembali mempunyai rumah yang layak huni. 

"Kebetulan di Pasar Gembrong itu membutuhkan bantuan, saya kira tidak ada yang salah sejauh itu terbuka dan transparan," kata Ariza.

Baca juga: Anies Bangun Kampung Gembira, Pengamat: Jangan Sampai Langgar Tata Ruang

Menghadap Sungai

 

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menargetkan revitalisasi rampung pada September 2022. Setidaknya ada 136 unit yang akan dibangun dan menelan biaya Rp 7,8 miliar.

Peresmian ditandai dengan peletakan batu pertama di lokasi. Rencananya, permukiman itu akan dinamai 'Kampung Gembira Gembrong'.

"Pagi ini kita melakukan peletakan batu pertama untuk pembangunan kampung Gembrong ini, dan rencananya dinamai Kampung Gembira Gembrong," kata Anies, Jumat (1/7/2022) kemarin.

Baca juga: Janji Manis Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong, Menghadap ke Sungai hingga Atap Warna-warni

Permukiman korban kebakaran Pasar Gembrong itu akan direvitalisasi dengan mengusung konsep water front city, di mana sungai akan menjadi bagian dari halaman depan permukiman tersebut.

Permukiman yang tadinya berdiri di samping aliran Kali Cipinang itu ke depan akan menghadap ke Kali Cipinang.

"Sungainya jangan dibelakangi, sungainya harus dijadikan sebagai halaman depan," kata Anies.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul "Demi Warga, Wagub Ariza Tak Masalah Kampung Gembira Gembrong Dibangun Pakai Dana Infak"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com